Anomali Penamaan Greenland dan Iceland
Konten dari Pengguna
9 November 2020 13:52 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Namun, jika kita melihat sejarah dari penemuan kedua daratan ini nampaknya penamaan untuk masing-masing daratan tersebut dinilai sudah tepat.
ADVERTISEMENT
Greenland
Saat ini lebih dari 80% Greenland tertutup es, tetapi pada musim panas tahun 982 daratan tersebut mempunyai bagian pulau yang diselimuti oleh padang rumput yang hijau. Erik the Red yang dihukum dan dipaksa pergi selama 3 tahun dari Islandia karena melakukan pembunuhan di Islandia pertama kali mendarat di bagian barat daya Greenland. Daratan tersebut tidak ditutupi es dan memungkinkan untuk berternak domba dan berkebun kentang.
Setelah masa hukuman Erik habis, ia kembali ke Islandia dan membujuk orang-orang di sana untuk mengikutinya ke daratan yang ia namai Greenland tersebut. Ia mengungkapkan jika daratan yang ia temukan tersebut sangat hijau dan subur. Namun sebenarnya daratan Greenland tidak seluruhnya mempunyai daratan yang hijau, sebagian daratan Greenland sejatinya diselimuti oleh salju dan gunung es yang menjulang tinggi.
ADVERTISEMENT
Namun pada akhirnya Erik berhasil membujuk lebih dari 20 orang untuk mengikutinya membangun koloni baru di daratan yang ia namai Greenland.
Awal Penamaan Iceland
Berbagai sumber mengatakan Naddador adalah penjelajah bangsa Norse pertama yang mencapai Iceland atau Islandia, dan dia menamai daratan tersebut Snow Land atau "Daratan Salju" karena memang sebagian besar daratan tersebut ditutupi salju dan bongkahan es yang menjulang tinggi. Setelah beberapa generasi berikutnya, seorang Viking bernama Flóki Vilgerðarson tiba di Islandia. Putri Flóki tenggelam dalam perjalanan menuju Islandia, semua ternaknya mati kelaparan saat musim dingin berlanjut. Merasa tertekan dan frustrasi, Flóki, mendaki gunung hanya untuk melihat daratan yang penuh dengan gunung es, dan seketika Flóki menamai daratan tersebut dengan Iceland atau Islandia.
Flóki memutuskan untuk kembali ke Negara asalnya, Norwegia. Sesampainya di sana ia menceritakan kepada orang-orang jika Iceland atau Islandia bukanlah tempat yang baik untuk ditinggali. Namun Flóki diketahui belum menjelajah seluruh daratan Iceland, termasuk bagian daratan yang hijau dan sangat memungkinkan untuk ditinggali.
ADVERTISEMENT
.