Konten dari Pengguna

Arsitektur Tradisional Masyarakat Rejang

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
21 Maret 2018 7:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rumah tradisional asli Rejang dikenal dengan istilah Umeak Potong Jang, yang berarti “Rumah Buatan Rejang”. Terkadang rumah tradisional itu juga disebut dengan Umeak-An, yang berarti “Rumah Kuno”. Keberadaan rumah asli masyarakat Rejang sekarang ini sangat sulit ditemukan, bahkan dapat dikatakan telah punah. Menurut para ahli, rumah yang ada sekarang sudah dipengaruhi oleh kebudayaan suku Meranjat, yaitu suku bangsa yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Perbedaan rumah asli Rejang dengan rumah yang sudah dipengaruhi Meranjat terletak pada bagian bubungan. Umeak Potong Jang memiliki bubungan yang melintang, sehingga titisan atap menghadap ke depan dan belakang. Sedangakn bubungan rumah Meranjat bentuknya membujur sehingga titisan atapnya menghadap ke samping.
Bagian-bagian lainnya dari arsitektur tradisional rumah Umeak Potong Jang, yaitu lantai bagian teras dan dapur dibuat lebih rendah dari bagian utama rumah. Pintu dan jendela rumah berbentuk segi empat, dibuka ke dalam atau ke samping. Tangga dibuat dari papan kayu tebal dengan lebar sama dengan pintu beranda. Di atas ruang tengah bagian belakang terdapat sebuah ruangan yang disebut geligei. Rumah Umeak Potong Jang ditopang oleh tiang besar yang terdapat di bagian tengah rumah.
ADVERTISEMENT
Berendo panjang, atau teras panjang memiliki fungsi sosial bagi masyarakat Rejang. Umumnya masyarakat melakukan aktivitas berbincang dengan kerabat dekat dan tetangga di tempat tersebut. Selain itu berando memiliki fungsi ekonomi, karena digunakan sebagai tempat untuk membuat berbagai kerajinan. Setelah berendo akan ditemukan ruangan paling depan dari rumah, yang biasa disebut Umeak Dana. Di tempat ini biasa dipakai untuk menerima tamu, musyawaran, atau sekedar tempat untuk duduk para bujang ketika bersyair.
Di Umeak Potong Jang terdapat banyak ruangan yang difungsikan bagi para anak gadis di keluarga tersebut, seperti Geligei Loteng di atas ruangan utama, merupakan ruang tidur untuk anak perempuan dan tempat mereka menerima teman-teman perempuannya. Selain itu terdapat ruang Menyambei yang merupakan ruangan tempat perempuan menyambei. Ruangan tersebut dibatasi dengan sekat berupa jendela tak bertutup.
ADVERTISEMENT
Jalan menuju dapur dari bangunan utama disebut dengan Ga-ang, sebuah ruangan terbuka yang mirip dengan berando. Ga-ang berfungsi sebagai tempat mencuci, menyimpan air, dan menjemur bahan makanan. Lantainya terbuat dari bambu, yang memudahkan ketika sedang mencuci pakaian.
Susunan dan fungsi ruangan-ruangan yang terdapat di rumah Umeak Potong Jang sangat ditaati oleh masyarakat Rejang. Bagi mereka yang melanggar susuan tersebut maka mereka dianggap telah melanggar aturan adat istiadat.
Sumber: warisanbudaya.kemendikbud.go.id
Rumah Tradisional Suku Rejang (Foto: youtube)