Asal Muasal Nama "Indonesia"

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
8 Juni 2017 23:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) Volume IV halaman 252-347, James Richardson Logan menuliskan artikel The Ethnology of the Indian Archipelago.
ADVERTISEMENT
Awalnya tulisan Logan menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf ‘u’ digantinya dengan huruf ‘o’ agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia yang tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan yang berbunyi:
“Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym”
ADVERTISEMENT
Saat mengusulkan nama “Indonesia”, Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan resmi. Sejak itu, Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya yang lambat laun menyebar di kalangan ilmuwan bidang etnologi dan geografi
Pada 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin, Adolf Bastian menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel 5 Vol yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada 1864-1880. buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel 5 Vol sejatinya telah berhasil memopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah “Indonesia” merupakan ciptaan Bastian meskipun sejatinya Bastian hanya mengambil istilah “Indonesia” dari tulisan Logan.
ADVERTISEMENT
Kaum pribumi yang pertama kali menggunakan nama “Indonesia” ialah Suwardi Suryaningrat alias Ki Hajar Dewantara. Ketika dibuang ke negeri Belanda (1913), Ki Hajar Dewantara mendirikan biro pers bernama Indonesische Pers-bureau. Nama (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch (Hindia) oleh Prof. Cornelis van Vollenhoven (1917).
Sumber foto : http://voices.nationalgeographic.com