Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Asal-usul Penciptaan Busur dan Anak Panah
3 Juni 2021 21:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Busur dan anak panah menjadi salah satu senjata pertama yang diciptakan manusia, selain tombak dan pisau. Dibandingkan senjata lainnya, busur memiliki tingkat efektifitas lebih tinggi karena dapat dipakai dari jarak yang cukup aman. Busur menjadi senjata yang mematikan jika digunakan dengan benar, walaupun tidak benar-benar bisa diandalkan dalam penyerangan jarak dekat.
ADVERTISEMENT
Diketahui bahwa busur telah digunakan oleh manusia ribuan tahun yang lalu. Busur muncul dalam sebuah lukisan dinding gua di Eropa bagian barat, yang telah berusia 30.000 tahun. Bukti lain menyebut, busur mulai digunakan sebagai alat untuk berburu dan berperang dimulai sejak zaman Paleolitikum.
Material busur pertama kali dibuat dari bahan tulang dan kayu, ditambah tali, otot, atau material fleksibel lain yang diikatkan di antara kedua ujungnya. Material tulang dan kayu itu digunakan sebagai bahan utama busur dan anak panah dalam waktu yang sangat lama, hingga akhirnya ditemukan bahan lain yang lebih keras, ringan, dan lentur.
Anak panah dibuat dari berbagai material, mula-mula terbuat dari kayu yang dibakar, kemudian batu dan tulang, hingga akhirnya dibuat dari logam. Sekitar tahun 1500 SM, ditemukan busur yang digabungkan dari berbagai material (kayu, tulang, dan otot), yang kemudian direkatkan menjadi satu untuk meningkatkan kekuatan dan elastisitas alaminya.
ADVERTISEMENT
Busur dan anak panah pernah menjadi senjata utama bagi pasukan kereta perang Asyria, dan penunggang kuda bangsa Mongolia. Kedua bangsa itu terkenal sebagai pemanah yang sangat handal, yang sangat ditakuti di medan perang karena keahlian memainkan busur dan anak panahnya.
Di Amerika, busur dan anak panah menjadi penentu pergerakan sejarah. Kedua alat perang itu sangat mempengaruhi masyarakat yang tinggal di Lembah Besar (Great Basin), dan Dataran Besar (Great Plains). Suku Indian membuat busur yang sangat akurat karena terkdang ketika berburu mereka hanya dapat menembakan satu buah anak panah pada hewan buruannya, selain karena mereka berburu dengan cara berjalan kaki.
Busur yang dibuat oleh masyarakat Great Basin umumnya menggunakan material lokal seperti kayu ash, mahoni hutan, dan yew. Busur kemudian ditopang dengan otot binatang untuk meningkatkan kekuatan tembakan dan mencegah tarikan agar tidak mudah patah. Tali busur biasanya dibuat dari otot, walaupun ada juga yang dibuat dari usus rusa dan beruah, kulit mentah, serat tanaman, dan rambut.
ADVERTISEMENT
Anak panah masyarakat Great Basin dibuat dari kayu padat seperti chokecherry, mawar liar, dan willow. Bulu yang digunakan pada salah satu ujung anak panah pun, yang berfungsi memberikan stabilitas aerodinamis, dibuat dari bulu burung. Masyarakat Indian biasanya lebih menyukai menggunakan bulu burung yang berukuran besar, seperti angsa, elang, dan bangau.
Dewasa ini, busur dan anak panah banyak digunakan sebagai peralatan untuk olahraga. Material busur pun tidak murni memakai kayu tetapi sudah sangat bervariasi, seperti serat kaca, karbon, atau alumunium, yang dibuat sangat ringan. Busurnya pun dibentuk dapat mendorong anak panah lebih cepat dan lebih kuat, serta akurasi yang sangat baik. Walaupun demikian, dasarnya tetap belum berubah seperti saat pertama ditemukan.
ADVERTISEMENT
***
Referensi: