Asal-Usul Penggunaan Anting di Dunia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
7 Maret 2018 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anting besar tetaplah menjadi tren tahun ini. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anting besar tetaplah menjadi tren tahun ini. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Diperkirakan anting sudah digunakan oleh manusia sejak 5.000 tahun yang lalu. Salah satu bukti arkeologis yang ditemukan berasal dari reruntuhan situs di Persepolis, Persia Kuno. Sebuah lukisan dinding di situs tersebut menggambarkan tentara kekaisaran Persia yang memakai anting di kedua telinganya. Pada masa itu, anting digunakan oleh kaum pria untuk menunjukan identitasnya sebagai pejuang. Selain itu juga anting dapat menjadi simbol status sosial seseorang dalam sebuah kelompok masyarakat.
ADVERTISEMENT
Oleh para pejuang Persia, anting dianggap sebagai jimat pelindung yang harus selalu dipakai oleh para prajurit yang akan berjuang di medan perang. Sedangkan oleh para pelaut, anting yang terbuat dari emas dipakai untuk menunjukkan kehebatan mereka dalam menaklukan lautan, juga sebagai simbol kekayaan para pelaut yang berhasil memperoleh harta dari perjalanannya. Keduanya, baik prajurit maupun pelaut, menjadikan anting sebagai simbol kekuatan dan keperkasaan kaum pria.
Bangsa Yunani mulai mengenal penggunaan anting pada 2.000 SM. Mereka mengenal anting sebagai aksesoris untuk menambah kecantikan kaum hawa. Para pria di Yunani tidak mengenal penggunaan anting, dan menganggap hal itu sebagai simbol kelemahan. Model awal anting yang mereka kenal adalah berbentuk cincin besar dengan pinggirannya yang tipis. Semakin berlimpahnya persediaan emas, membuat model anting muncul dalam berbagai bentuk. Mulai dari bentuknya yang kecil hingga bentuknya yang besar. Dari beberapa bukti sejarah memperlihatkan adanya bentuk bulan sabit hingga bentuk perahu pada anting yang digunakan oleh para perempuan Yunani.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-17, aksesoris kecantikan ini sempat menghilang di tren masyarakat Eropa, tergantikan oleh penggunaan rambut palsu, hiasan kepala yang menutupi telinga, dan baju kerah yang tinggi. Anting kemudian kembali menjadi aksesoris utama di Eropa pada abad ke-20, setelah ditemukannya model anting jepit dan cara melubangi daun telinga yang tidak sakit.
Tahun 1930, sempat muncul model anting yang dipakai dengan cara menjepitnya pada daun telinga. Model anting itu dibuat untuk para wanita yang takut jika harus melubangi daun telinga mereka. Tahun 1970, anting mulai populer dikalangan punk rock sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Oleh mereka, anting bahkan ditempelkan di bagian tubuh lain, selain di telinga, seperti di bibir, hidung, perut, dan pelipis. Tahun 1980, anting menjadi trend dikalangan musisi pria di Inggris.
ADVERTISEMENT
Sumber : Zaenuddin. 2015. Asal-Usul Benda-Benda di Sekitar Kita Tempo Doeloe. Jakarta : Change.