Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Asal Usul Penggunaan Ikat Pinggang oleh Masyarakat di Dunia
4 Maret 2018 23:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penggunaan ikat pinggang oleh masyarakat sudah ada ribuan tahun silam, sejak zaman Perunggu. Ikat pinggang awalnya dibuat dari bahan-bahan alam, seperti akar pohon, kulit pohon, dan daun-daun yang disambung. Kemudian dalam perkembangannya, sabuk dibuat dari bahan yang lebih kuat dari tumbuh-tumbuhan, yaitu kulit binatang. Sabuk yang terbuat dari kulit binatang terbukti lebih tahan lama, seperti yang ditemukan pada peninggalan peradaban Mesopotamia dan bangsa Mesir.
ADVERTISEMENT
Di negara-negara Barat, ikat pinggang baru dikenal oleh masyarakat pada akhir abad ke-17. Ikat pinggang awalnya hanya digunakan oleh laki-laki saja, dan desainnya pun tidak diperuntukan bagi perempuan. Namun dalam perjalanannya, ikat pinggang mulai digunakan oleh kaum perempuan. Ikat pinggang di Barat umumnya terbuat dari kulit binatang, seperti kulit ular, kulit sapi, dan kulit binatang lainnya.
Memasuki abad ke-19 hingga dimulainya Perang Dunia I, ikat pinggang menjadi bagian dari kelengkapan seragam militer untuk menyimpan senjata. Dalam dunia kemiliteran, biasanya hanya jabatan tinggi saja yang diperbolehkan menggunakan ikat pinggang khusus militer tersebut. Angkatan bersenjata untuk wilayah Eropa Timur, memakai ikat pinggang yang sangat ketat, yang digunakan di luar seragam kemiliteran mereka. Ikat pinggang itu digunakan untuk meletakan persenjataan yang dibawa ketika sedang bertugas.
ADVERTISEMENT
Selain untuk dunia kemiliteran, ikat pinggang juga dipakai oleh masyarakat umum. Ketika ikat pinggang sudah dapat digunakan oleh kaum perempuan, mereka memakai ikat pinggang khusus untuk membentuk tubuh agar penampilannya terlihat sangat langsing. Ikat pinggang terkadang disamakan dengan korset, karena fungsinya yang sama, namun secara bentuk dan fungsi aslinya sangatlah berbeda. Menurut para ahli, perempuan Eropa menggunakan korset dan ikat pinggang secara bersamaan untuk memaksimalkan pembentukan tubuh kecil mereka.
Setelah tahun 1920, ikat pinggang digunakan oleh seluruh masyarakat Eropa, bahkan dunia. Ikat pinggang sudah tidak digunakan sebagai benda dekoratif lagi, tetapi sudah benar-benar digunakan sebagai bagian dari fashion. Ikat pinggang dibuat dalam berbagai bentuk dan warna yang disesuaikan dengan kebutuhan fashion seseorang.
ADVERTISEMENT
Sumber : Zaenuddin. 2015. Asal-Usul Benda-Benda di Sekitar Kita Tempo Doeloe. Jakarta: Change.