Konten dari Pengguna

Awal Kemunculan Bioskop di Indonesia (Bagian I)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
20 Maret 2017 22:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada penghujung tahun 1900, hanya dalam tempo lima tahun setelah ditemukannya ‘gambar hidup’ di Amerika, Perancis, dan Inggris hampir secara bersamaan ditemukan pula teknologi yang bisa memproyeksikan gambar-gambar tersebut, sehingga bisa ditonton oleh banyak orang, maka negeri jajahan Belanda seperti Nusantara pun sudah bisa menikmati bioskop pertama mereka.
ADVERTISEMENT
Bioskop pertama Nusantara tersebut secara perdana di umumkan pada 30 November 1900, media yang memuatnya merupakan Bintang Betawi. Sedang perusahaan yang menaungi adanya bioskop tersebut adalah Nederlansche Bioskop Maatschappij. Dalam iklan yang dimuat juga disebutkan mengenai gambar Sri Baginda Maharatu Belanda bersama Hertog Hendrick ketika memasuki ibukota Negeri Belanda. Sedang lokasi yang dipilih untuk membuat bioskop pertama yaitu Tanah Abang, lalu kemudian di Kebon Jahe. Agar bisa menonton, tiket yang dikenakan berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya, untuk kelas 1 f2 (2 gulden), kelas II f1 (1 gulden), dan kelas III f0,50 (0,50 gulden).
Meski disebut bioskop, tempatnya masih sangat bepindah-pindah, kadang di in door dengan menyewa gedung, kadang juga out door atau lebih dikenal dengan layar tancep, tetapi jika di alam terbuka karcisnya pun berbeda, cenderung lebih murah.
foto : otonomi.co.id
ADVERTISEMENT