Konten dari Pengguna

Awal Kepopuleran Bisnis Cokelat di Hari Valentine

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
14 Februari 2020 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cokelat berberntuk hati . Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Cokelat berberntuk hati . Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak mengenal cokelat, suatu makanan atau pun jajanan yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Selain itu, cokelat hingga saat ini juga masih menjadi salah satu hal yang identik dengan Hari Valentine.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari berbagai hal atau sejarah munculnya Hari Valentine, ternyata awal kesinambungan munculnya cokelat sebagai salah satu bagian dari ikon valentine ini berhubungan dengan suatu tradisi yang ada di Inggris.
Ilustrasi cokelat dalam kotak berbentuk hati. sumber: https://www.uticapubliclibrary.org/assets/Events/Photos/valentine-chocolate.jpg
Dilansir dari Smitsonian Magazine, pada saat Victoria menjabat sebagai Ratu Kerajaan Inggris pada tahun 1837, teknologi siap mengubah Hari Valentine menjadi sebuah sumber keuntungan komersial. Orang-orang Victoria senang memberikan hadiah dan kartu yang dihiasi dengan Cupid kepada orang-orang yang mereka anggap penting. Hal tersebut untuk menunjukkan bahwa Hari Valentine itu merupakan hari tentang bagaimana mendapatkan kebahagiaan.
Ide cemerlang dari seorang Richard Cadbury pun muncul. Ia memanfaatkan fenomena budaya tersebut menjadi suatu ladang bisnis yang menggiurkan. Richard yang merupakan anak dari keluarga keturunan Inggris yang memiliki pabrik cokelat, memutar otaknya untuk mencari cara memanfaatkan cocoa butter murni dari ekstrak proses pembuatan cokelat minuman Cadbury agar menjadi sesuatu yang lebih lezat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, muncul suatu gagasan dari buah pemikirannya yang disebut dengan “memakan cokelat”. Penuangan gagasan tersebut dilakukan dengan cara mengemas cokelat ke dalam kotak yang indah. Kotak itu pun juga merupakan hasil karya desain ia sendiri.
Pada tahun 1861, Cadbury mulai meletakkan Cupid dan kuntum mawar pada kotak yang berbentuk hati. Peletakan Cupid dan kuntum mawar tersebut bermaksud ketika cokelat telah habis dimakan, orang-orang masih dapat menyimpan kotak tersebut seolah seperti surat cinta.
Selain itu pada pergantian abad, Hari Valentine yang dapat dimanfaatkan sebagai ide komersial juga berkembang di Amerika. Milton Hershey, seorang pionir cokelat yang juga berawal dari pembuat karamel, pada tahun 1907 juga memproduksi sebuah cokelat yang berbentuk air mata dan diberi nama “kisses”.
ADVERTISEMENT
Ide nama tersebut berasal dari suara saat proses pembuatan cokelat tersebut yang hampir mirip dengan suara kecupan. Selanjutnya, cokelat tersebut diproduksi secara masal dengan biaya yang terjangkau dan diiklankan sebagai “a most nourishing food” atau makanan yang paling bergizi.
Tidak hanya cokelat ide dari Richard Cadbury dan Milton Hershey saja, jika berbicara tentang bisnis cokelat tentu tidak ada yang dapat mengalahkan Russell Stover. Peruhaan itu dimulai ketika Clara Stover mulai membungkus “Bungalow Candies” di dapur Denver-nya pada tahun 1923.
Dia dan suaminya pindah ke Kansas dan membuka beberapa pabrik. Pabrik-pabrik tersebut menjual cokelat Valentine mereka yang dikemas dalam kotak-kotak berbentuk hati ke department store di Midwest. Akhirnya, Russell Stover dapt membeli milik Whitman, pesaing terbesar mereka.
ADVERTISEMENT
Salah satu produk penjual terbesar mereka adalah "Secret Lace Heart”. Produk tersebut merupakan sebuah kotak cokelat yang dilapisi satin dan renda hitam. Kotak yang juga disebut sebagai “lingerie box” yang mereka jual itu cukup terjangkau dan dapat diakses dengan mudah.
Kotak-kotak tersebut diletakkan dan disimpan di rak-rak toko untuk memudahkan penjualan. Strategi bisnis yang mereka lakukan ternyata berhasil. Hal ini dibuktikan dengan adanya 3.000 karyawan dan 600 juta USD dapat diraup dalam penjualan tahunan. Hal tersebut menjadikan Russell Stover sebagai sebuah perusahaan cokelat kotak nomor satu di Amerika Serikat.
Ya, itulah tadi sedikit cerita dibalik populernya bisnis cokelat yang sepertinya di setiap hari valentine ini makin laris-manis seperti rasanya.
ADVERTISEMENT
Sumber: Henderson, A. (2015, Februari 12). How Chocolate and Valentine's Day Mated for Life. Diambil kembali dari Smithsonian Magazine.