Konten dari Pengguna

Awal Mula Angka 13 Dianggap 'Sial'

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
8 Januari 2021 21:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lift tanpa tombol 13. Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Lift tanpa tombol 13. Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Sebagian dari kita telah mengetahui bahwa 13 adalah angka sial di Eropa-Amerika. Bahkan pengaruhnya masuk ke Asia termasuk Indonesia. Namun, sejak kapan dan bagaimana awal mula angka 13 bermakna 'kesialan'.
ADVERTISEMENT
Di Eropa, tiga belas (13) melambangkan ketidakharmonisan, bencana, kematian, kehancuran, kutukan, pengkhianatan, kontradiksi, non-pemenuhan. 13 Sebagai angka setelah 12 keberuntungan, sering dianggap sebagai seram, sial, dan suci. Di Asia Barat 13 sebagai jumlah dunia bawah, jumlah yang menghancurkan tatanan kosmik.
Tanggal Jumat 13, 1307 adalah hari yang buruk bagi para Ksatria Templar. Mereka ditangkap oleh Raja Philippe IV dari Prancis dan dihukum. Mungkin hari Jumat tanggal 13 sengaja dipilih sebagai tanggal untuk menangkap para Templar.
Sumber: Wikimedia Commons
Angka 13 telah dihindari selama berabad-abad. Arsitek menghilangkan lantai 13 dari gedung perkantoran hingga hari ini. Apakah angka ini 'di-iblis-kan' atau 'dihukum' karena itu sakral di zaman pra-Kristen?
Berawal dari mitologi Yunani Kuno, mengutip dari Phyllis G. Jestice, Raja Philip dari Isocrates setelah mempersatukan Yunani satu-satunya hal yang diinginkan adalah menjadi Tuhan. Pada perayaan mewah yang diselenggarakan untuk pernikahan putrinya dengan raja Epirus, paman Alexander. Upacara pernikahan mewah diakhiri dengan prosesi yang membawa 12 patung-patung dewa Olimpus dan sekarang disejajarkan oleh "dewa" ketiga belas - Philip itu sendiri yang sedang bertahta.
ADVERTISEMENT
Pada pagi hari pembunuhannya pada tahun 336, saat memasuki teater kota, Philip dibunuh oleh Pausanias dari Orestis, salah satu dari tujuh pengawalnya.
Sumber: Wikimedia Commons
Itu bukan hari terbaik untuk Raja Philip, atau mungkin nomor 13 berakibat fatal dan tidak memberinya banyak keberuntungan. Peristiwa bersejarah ini berlangsung lama sekali. Sementara itu, angka 13 terus mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Dalam lingkungan non-religius atau non-mitos, angka 13 juga menonjol. Di Jerman dan Prancis, sering kali ada nomor jalan 12, kecuali nomor tiga belas. Kebetulan orang Amerika memilih untuk menghilangkan nomor tiga belas dan menempatkan takhayul pada nomor tersebut. Seringkali ini terjadi pada hari Jumat tanggal 13 dan kurangnya lantai 13 di banyak hotel.
Namun tak semua mitologi dalam semua kebudayaan di dunia menganggap angka 13 merupakan suatu yang buruk. Dalam mitologi Norse, Aztek, Tibet, dan Mongolia, angka 13 justru dianggap baik, positif dan bersifat ketuhanan.
ADVERTISEMENT
sumber: ancientpages.com