Konten dari Pengguna

Awal Mula Jam

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
16 September 2017 20:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sistem perhitungan waktu pada zaman dahulu tentunya tidaklah seperti sekarang ini. Ia masih berupa perkakas pengukur waktu yang sangat sederhana, cara kerjanya sangat tergantung pada adanya sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Dalam keadaan mendung atau terlebih malam hari perkakas tersebut tidak dapat digunakan sama sekali. Namun kemudian orang-orang Mesir kuno pada sekitar tahun 1450 sebelum masehi menciptakan sistem perhitungan waktu berupa tabung gelas yang berisi bubuk atau cairan, perkakas tersbut dinamai Clepshydra atau jam air, yaitu bejana yang berisi air yang dapat menetes secara teratur, dari tetesan air orang dapat melihat pada sisi bejana waktu yang telah lewat. Meski jarang digunakan namun hingga saat ini jenis jam sederhana tersebut masih bisa di jumpai.
Corak lain lagi dibuat dalam bentuk pelampung diatas air, yang ujungnya dikaitkan pada roda. Roda ini berputar dan ada jarum penunjuk waktu. Baru pada 996 seorang biarawan bernama Gerbert menciptakan jam yang menggunakan sistem mekanik sebagai komponennya. Sistem tersebut disempurnakan dengan menambah per pada 1525.
ADVERTISEMENT
Pada 1660 seorang ahli matematika Belanda bernama Christian Huygens menciptakan pendulum (bandul) untuk melengkapi jam/lonceng seperti yang kita lihat pada lonceng dining atau lonceng duduk.
Kemudian mulai muncul berbagai macam jam tangan, elektronis dan mekanis, yang terus berkembang hingga saat ini.