Konten dari Pengguna

Awal Mula Sepatu Hak Tinggi Menjadi Simbol Feminin

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
17 Desember 2020 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sepatu hak tinggi. Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Sepatu hak tinggi. Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Sepatu hak tinggi paling awal yang diketahui berasal dari Yunani Kuno, di mana seni teater adalah sarana untuk mengenalkan bentuk sepatu ini. Penggunaan sepatu hak adalah untuk menentukan tinggi rendahnya status sosial. Semakin tinggi sepatu maka semakin tinggi pula status sosialnya. Kebetulan, semua aktor Yunani kuno adalah laki-laki.
ADVERTISEMENT
Di Venesia abad ke-15, pria dan wanita sama-sama mengenakan semacam sepatu hak tinggi, tetapi itu untuk tujuan praktis, bukan untuk tujuan modis. Sepatu ini cukup tinggi tinggi, yang dirancang untuk mengangkat pemakainya di atas jalan berlumpur dan kotor, melindungi sepatu dan pakaian mereka yang sebenarnya agar tidak rusak.
Sementara itu, para tentara di Abad Pertengahan, sepatu hak tinggi membantu mereka menaiki kuda, dan begitu melangkah, mereka menahannya di pelana dan menyeimbangkan berat badan di atas kuda.
Sumber: Wikimedia Commons
Semua berubah pada tahun 1533, ketika Catherine de 'Medici memutuskan dia ingin menjadi lebih tinggi pada hari pernikahannya. Dia menolak sepatu yang rumit. Jadi desainer menghadiahkannya sepasang sepatu hak yang lebih halus dari sepatu hak tinggi yang dikenakan pria. Tak lama kemudian, wanita modis abad ke-16 lainnya menuntut sepatu hak tinggi feminin mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Itu tidak berarti sepatu hak tinggi tak lagi digunakan dan bermakna lagi bagi pria. Raja Louis XIV dari Perancis, yang memerintah dari tahun 1643 hingga 1715, suka menunjukkan kekayaan dan statusnya dalam bentuk kostum yang rumit, wig kebesaran, dan sepatu hak tinggi seperti semua pria aristokrat pada zamannya. Ia menyukai sepatu hak tinggi. Lagi pula dia juga pria yang cukup pendek. Jadi sepatu membantunya membuatnya tampak lebih tinggi dan lebih mengesankan.
Sumber: Wikimedia Commons
Selama era Victoria, teknik pembuatan baru telah meningkatkan kualitas sepatu wanita. Sepatu bot modern bertumit tinggi muncul. Bagian tumitnya halus dan tidak terlalu tinggi, memberikan pemakainya penampilan yang lebih halus dan pendirian yang nyaman.
Sampai setelah Perang Dunia II, sepatu yang khas feminin membuat wanita tampak memikat dan berwibawa pada saat yang sama. Selama era tahun 1970-an, sepatu hak masih digunakan baik oleh wanita maupun pria. Sepatu hak tinggi secara eksklusif diturunkan ke mode wanita. Saat ini, pria pun masih menggunakan sepatu hak tetapi lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Sumber artikel: historydaily.org