Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Awal Mula Tradisi Minum Teh
20 Januari 2017 23:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebiasaan minum teh memang tidak terlepas dari budaya masyarakat indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Teh merupakan salah satu bagian yang tidak dapat di lepaskan dari kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian kebiasaan minum teh di berbagai daerahnya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu kebiasaan minum teh yang paling kental dan menjadi suatu ciri khas tersendiri adalah budaya minum teh manis bagi orang-orang Jawa.
Jika di Jawa Barat biasanya minum dengan teh tawar dalam keadaan hangat setelah makan, Di Jawa spesifiknya Jawa Tengah dan Jawa Timur mereka biasanya minum teh di tambah dengan gula atau di sebut teh manis, tradisi minum dengan teh manis inilah yang menjadikan orang Jawa mempunyai kekhasannya tersendiri dalam hal minuman.
Teh yang dibawa masuk ketika zaman kolonial Belanda dan menyebar ke beberapa daerah serta menciptakan rasa dan penyajian baru yang berbeda di tiap daerah, dan dalam pandangan hidup sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Ketika masa kolonial Belanda masyarakat pribumi Jawa, dipengaruhi oleh pandangan hidup yang berakar pada dua budaya, yaitu Eropa dan Jawa. Kewibawaan, kekayaan, dan kebesaran mereka selalu berusaha ditampilkan agar tampak lebih daripada masyarakat pribumi, gelar bangsawan dan golongan Eropa menjadi alasan mereka dalam hal ekslusifitas terhadap pribumi, sehingga pada zaman dulu tradisi minum teh biasanya ada pada para bangsawan Jawa.
Kebiasaan ini kemudian diadopsi dari masyarakat Eropa pada masa kolonial. Hal ini juga di perkuat dengan arsitektur bagian rumah indis para bangsawan. Salah satu bagian rumah yang cukup penting artinya dari bangunan Indis adalah beranda rumah.
Beranda cukup penting artinya karena di beranda rumah inilah ikatan keluarga Indis terjalin. Masyarakat Indis memiliki kebiasaan untuk berkumpul dan minum teh di sore hari.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan pagi setelah bangun tidur mereka minum teh diserambi belakang dengan masih mengenakan pakaian tidur. Yang pria mengenakan baju takwa dengan celana atau sarung batik, perempuannya mengenakan sarung batik dan baju tipis warna putih berhiaskan renda putih.
Tetapi bila mereka bepergian untuk sebuah acara resmi, pakaian Eropa tetap menjadi sebuah kewajiban (Joost Coté dan Loes, 2004:34). Terlepas dari itu meskipun pada awalnya tradisi minum teh di lakukan oleh para bangsawan, seiring dengan berjalannya waktu kebiasaan minum teh mulai merambah ke masyarakat pribumi, dan teh mejadi sebuah minuman wajib bagi orang-orang Jawa.
Mereka lebih memilih minum teh manis ketimbang sekedar minum air putih. Dalam hal ini mereka beranggapan bahwa menyuguhi orang dengan teh manis itu lebih sopan dari pada hanya sekedar air putih. Disisi lain kebiasaan minum teh manis juga merupakan salah satu hasil dari kesukaan orang Jawa terhadap sesuatu yang manis, baik dalam makanan maupun minuman.
Sumber Gambar : andinurroni-reportase.blogspot.co.id
ADVERTISEMENT