Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Ayam Taliwang, Media Perdamaian Bali dan Lombok
13 Januari 2018 8:38 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ayam taliwang muncul saat perang antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem.
ADVERTISEMENT
Salah satu unsur warisan budaya kuliner yang menjadi ikon makanan khas masyarakat Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat adalah ayam taliwang. Ciri khas kuliner ayam taliwang berupa olahan ayam kampung muda diramu dengan bumbu-bumbu tertentu, sehingga memberikan cita rasa yang kuat. Perkembangan tradisi kuliner ayam taliwang Lombok erat kaitannya dengan keberadan masyarakat Karang Taliwang di Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Masyarakat Karang Taliwang inilah yang pertamakali memperkenalkan kuliner ayam taliwang.
Kemunculan ayam taliwang sendiri pertama kali terjadi pada saat perang antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem Bali. Pada masa itu pasukan Kerajaan Taliwang didatangkan ke Lombok untuk membantu Kerajaan Selaparang yang mendapat serangan dari Kerajaan Karangasem Bali. Orang-orang Taliwang yang bertugas sebagai pendamai tersebut di tempatkan di suatu wilayah yang diberi nama Karang Taliwang sesuai dengan tempat mereka.
ADVERTISEMENT
Tugas- orang-orang Taliwang ini adalah melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem agar pertempuran yang menelan banyak korban dan harta benda bisa hentikan. Dalam misi perdamain tersebut juga ikut serta para pemuka Agama Islam, juru kuda dan juru masak yang masing-masing memiliki tugas tersendiri. Pemuka agama bertugas memberi tuntunan kehidupan pada masyarakat dan melakukan pendekatan kepada Raja Karangasem. Juru kuda bertugas menjaga dan memelihara kuda dan juru masak bertugas menyiapkan logistik.
Sejalan dengan tugas dan misi yang dijalankan, para juru masak dari Kerajaan Taliwang itu melakukan tugasnya dengan baik. Mereka mengolah dan memasak berbagai bahan makanan menjadi santapan para pemimpin perang beserta para prajurit. Salah satunya dalah pembuatan ayam bakar dengan campuran bumbu-bumbu tertentu sesuai selera dan tradisi masyarakat yang bersangkutan. Bumbu-bumbu yang digunakan ini berasal dari hasil alam sekitarnya seperti bawang merah, bawang putih, cabai, garam dan terasi. Pada masa itu hasil olahan ayam sangatlah istimewa.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi pembauran antara masyarakat Karang Taliwang dengan masyarakat Sasak. Pembauran yang dominan adalah mengadopsi berbagai bentuk pengetahuan dan tatacara kehidupan sehari-hari. Misalnya pada pola makan dan pengolahan bahan makanan. Dalam hal ini pola makan dan jenis makanan yang diolah cenderung mengadopsi budaya masyarakat Sasak yang menyukai masakan pedas. Daging ayam diolah menjadi ayam pelalah dengan citarasa pedas. Ayam pelalah inilah yang menjadi cikal bakal dari ayam taliwang.
Sumber : Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya Kuliner BPNB Bali, NTB, NTT Tahun 2014
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/2015/06/16/sejarah-dan-perkembangan-kuliner-ayam-taliwang/