Konten dari Pengguna

Babak Baru Kejayaan Babilonia oleh Bangsa Chaldea

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
7 Maret 2018 23:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wilayah Mesopotamia memang menjadi perebutan berbagai kelompok masyarakat yang ingin membuat sebuah peradaban baru di tanah yang sangat subur. Salah satu peradaban yang sangat sukses membangun wilayah Mesopotamia adalah kerajaan Babilonia. Namun keberhasilannya membangun Mesopotamia tidak dapat dipertahankan selamanya, bangsa Babilonia harus menerima kekalahan dari Bangsa Hittit yang memiliki kekuatan militer lebih besar. Hilangnya wilayah kekuasaan Babilonia dimanfaatkan oleh bangsa Chaldea untuk membangun sebuah peradaban baru di sekitar daerah bekas kerajaan Babilonia.
ADVERTISEMENT
Salah satu raja yang cukup terkenal dari bangsa Chaldea karena berhasil membangun bangsa tersebut menjadi sebuah bangsa yang besar, adalah Raja Nebukadnezar. Di bawah pimpinannya, bangsa Chaldea memutuskan untuk membangun kembali kota Babilon, ibukota kerajaan Babilonia Lama yang sangat terkenal akan kemasyhurannya. Raja Nebukadnezar kemudian menjadikan kota Babilon baru itu sebagai ibukota bagi kerajaan bangsa Chaldea. Oleh karena itulah kerajaan bangsa Chaldea mendapat sebutan Kerajaan Babilonia Baru.
Pembangunan ibukota Babilonia Baru ini dapat dikatakan lebih maju dibandingkan Babilonia Lama. Banyak sarana dan prasarana kota yang dibuat untuk mempermudah setiap kegiatan masyarakat. Namun secara umum ada dua hal yang sangat menarik dari pembangunan di kota Babilon Baru ini, yaitu menara Babel dan Taman Gantung Babilonia. Menara yang tingginya mencapai 90 meter itu memperindah keadaan kota, dan juga memiliki fungsi sebagai mercusuar. Selain itu juga Menara Babel dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui posisi ibukota oleh mereka yang sedang melakukan perjalanan.
ADVERTISEMENT
Selain menara Babel, terdapat pula sebuah taman gantung, yang semakin mempercantik keadaan Kota Babilon. Pembangunan Taman Gantung Babilonia itu dilakukan oleh Raja Nebukadnezar untuk dipersembahkan kepada istrinya. Taman Gantung Babilonia dibangun di atas sebuah bukit buatan setinggi 107 meter. Taman itu berbentuk bangunan bertingkat yang ditanami berbagai jenis pepohonan hias, rumput, dan aneka jenis bunga. Ditambahkan pula sebuah air terjun buatan untuk memperindah taman gantung tersebut. Air terjun itu berasal dari sungai Eufrat yang dialirkan ke puncak bangunan melalui saluran air buatan masyarakat. Jika dilihat dari jauh taman tersebut seperti menggantung di tengah ibukota.
Selain berhasil membangun ibukota yang sangat indah, bangsa Chaldea juga diketahui telah mengembangkan ilmu astronomi dan astrologi. Bangsa Chaldea sangat meyakini jalannya masa depan dapat diketahui dengan cara mempelajari jalur perbintangan. Mereka juga diketahui telah membuat sistem waktu dengan sangat baik, seperti membagi satu minggu ke dalam tujuh hari, dan satu hari dibagi menjadi 12 jam waktu terang dan 12 jam waktu gelap. Bangsa Chaldea juga menerapkan perhitungan waktu dengan menggunakan jam air dan jam matahari.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Babilonia baru mengalami serangkaian kemunduran pasca meninggalnya Raja Nebukadnezar. Sehingga dalam beberapa tahun sepeninggalan raja mereka yang luar biasa itu, Kerajaan Babilonia Baru akhirnya harus takluk dari serangan yang dilakukan oleh bangsa Persia pada 539 SM.
Sumber : Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta : Brilliant Book.
Foto : ancient-origins.net