Badik, Identitas Budaya Masyarakat Bugis

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
24 Maret 2018 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Badik Bugis (Foto: Youtube/ Channel Bahagia)
zoom-in-whitePerbesar
Badik Bugis (Foto: Youtube/ Channel Bahagia)
ADVERTISEMENT
Badik, atau dahulu dikenal dengan nama Kalio, merupakan senjata tradisional masyarakat Bugis. Kalio awalnya oleh masyarakat Bugis digunakan sebagai alat-alat pertanian dan pertahanan diri ketika mereka terancam. Namun seiring berjalannya waktu, Kalio berubah nama menjadi Badik dan fungsinya pun berubah menjadi alat untuk menjaga Siri (harga diri).
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak kisah menarik seputar badik yang berkembang di masyarakat Bugis, salah satunya yaitu kisah Polo Malela Riunra Kerajaan Bone. Jika diartikan Polo Malela bisa berarti keputusan atau sesuatu yang diputuskan bersifat sangat keras. Dikisahkan masyarakat wilayah Unra hidup dalam keadaan yang sangat tentram, hingga pada suatu waktu penjajah Jepang dan beberapa elit bangsawan datang dan ingin mengambil alih kekuasaan di wilayah Unra.
Masyarakat yang tidak tinggal diam kemudian melakukan perlawanan dengan menggunakan badik malela. Sebuah badik yang memiliki unsur magis karena diberi kutukan di dalamnya dan juga dilumuri racun yang sangat kuat. Perlawanan yang dilakukan berhasil memukul mundur pasukan Jepang dan membunuh para bangsawan yang berhianat.
Sebagai alat untuk menjaga harga diri, badik digunakan oleh masyarakat Sulawesi ketika merasa mereka telah diusik. Ada sebuah istilah di masyarakat Bugis, “jika siri suda diijak maka jalan terakhir yang dilakukan yaitu massigajang laleng lipa (bertarung dalam sarung menggunakan badik)”. Dahulu massigajang laleng lipa dilakukan bukan hanya sekedar untuk memperlihatkan kejantanan sebagai lambang kekuatan, tetapi juga adalah seni permainan rakyat, yang meskipun pada akhirnya berakhir dengan kematian pada salah satu pihak.
ADVERTISEMENT
Badik bagi masyarakat Bugis sangatlah penting sebagai identitas mereka, bahkan sebelum lahirpun seorang anak Bugis telah dipersiapkan sebilah badik untuk menjaga mereka. Badik dipercaya dapat menjaga bayi dari makhluk halus atau manusia yang ingin berbuat jahat. Bagi anak laki-laki Bugis yang telah bernjak dewasa, akan dianggap balig saat telah mampu menyandang badik di pinggangnya untuk menjaga harga dirinya dan keluarga.
Dalam naskah kuno Lagaligo, dijelaskan wilayah Luwu merupakan awal peradaban besi dikenal di Sulawesi. Hingga saat ini banyak artefak yang ditemukan di Luwu dan sekitarnya yang memberikan penjelasan menganai sejarah penggunaan badik di Sulawesi.
Sumber : warisanbudaya.kemendikbud.go.id
Foto : kerisku.id
Badik, Identitas Budaya Masyarakat Bugis (1)
zoom-in-whitePerbesar