Konten dari Pengguna

Batavia, Jakarta Tempo Dulu: Kota Benteng (Bagian II)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
27 April 2017 23:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kehidupan masyarakat Batavia di abad 16 (Foto: Arsip Nasional RI)
zoom-in-whitePerbesar
Kehidupan masyarakat Batavia di abad 16 (Foto: Arsip Nasional RI)
Sejarah Kastil Batavia berhenti saat Daendels menghancurkannya pada 1809.
ADVERTISEMENT
Kota baru kembali dibangun di Selatan yang berbatasan dengan Sungai Ciliwung. Kubu pertahanan pun kembali dibangun, seperti Fort Gelderland dan Fort Holandia dengan kubu pertahanannya yaitu Vianen, Zeeland, Bastion Amsterdam, Middelburg, Oranje. Belum lagi Bastion Culemborg dengan Uitkijk (Menara Syahbandar), dan Bastion Zeeburg.
Adapun benteng yang didirikan awal abad 20 yakni Sungai Bambu yang berada dekat Kali Sunter guna menghadang musuh dari Timur. Lain hal di sebelah Utara telah ada benteng Ancol, sebelah Barat dengan benteng Pesing dan sebelah Selatan dengan Meester Cornelis-nya.
Benteng-benteng tersebut akhirnya ambruk dan tak berfungsi ketika pusat pemerintahan dipindahkan ke Weltevreden saat pembangunan Meester Cornelis. Setelah kawasan Meester Cornelis berkembang, pada 1734 di tepi Kali Ciliwung dibangun benteng yang dikelilingi tembok yang bertujuan untuk memperkuat pertahanan, meski tak berlangsung lama.
Batavia, Jakarta Tempo Dulu: Kota Benteng (Bagian II) (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sumber foto : httpssejarah-nusantara.anri.go.id