Bej Zogolli, Raja Albania yang Lolos dari 55 Kali Percobaan Pembunuhan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
11 Februari 2021 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bej Zogolli (tengah) | WIkimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Bej Zogolli (tengah) | WIkimedia Commons
ADVERTISEMENT
Raja Zog adalah satu-satunya raja Muslim di Eropa modern dan beliau diketahui telah lolos dari dari lebih dari lima puluh kali upaya pembunuhan sebagai raja Albania.
ADVERTISEMENT
Lahir dengan nama lengkap Ahmet Muhtar Bej Zogolli pada tahun 1895. Sebagai pemuda, Zogolli menjadi sosok yang penting ketika negaranya berjuang untuk meraih kemerdekaan dari Kekaisaran Ottoman.
Ketika berumur 17 tahun, Zog remaja sudah menjadi kolonel pasukan revolusioner. Ia mengumpulkan 2.000 pasukan melawan Ottoman di daerah terpencil di Albania. Rakyat Albania yang mendengar tentang perjuangan heroik Zogolli menyambut positif usaha Zogolli dan mendukung Zogolli menjadi bagian dari politik nasional.
Potret Bej Zogolli muda. | Getty Images
Supaya terdengan lebih Albania, Zogolli kemudian mengubah nama keluarganya menjadi Zogu. Setelah berakhirnya Perang Dunia I pada 1918, Albania tidak memiliki pemerintahan yang memerintah.
Italia yang lokasi bersebelahan dengan Albania dan sebagai negara besar menduduki Albania segera pasca Perang Dunia I. Namun, pemerintahan sementara yang didukung Italia tersebut ternyata tidak memuaskan bagi rakyat Albania.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun 1920-an, Zog diangkat sebagai menteri dalam negeri pemerintahan baru dan dua tahun kemudian terpilih sebagai perdana menteri pada tahun 1922. Tidak lama setelah terpilih sebagai perdana menteri, upaya pembunuhan dari pihak-pihak yang menilai Zog sebagai ancaman pun dimulai.
Pada tanggal 23 Februari 1924, Zog menjadi korban penembakan saat memasuki parlemen Albania. Namun, Zog menganggap hal tersebut sebagi hal yang wajar dan Zog menghadapinya dengan tenang.
Pada tanggal 20 April, kembali terjadi upaya pembunuhan yang mengakibatkan pengikut Zog membunuh Avni Rustemi, politisi yang dicurigai menjadi dalang rencana pembunuhan Zog.
Karena kondisi Albania ketika itu dinilai sudah tidak kondusif, akhirnya Zog dan para pengikutnya dipaksa mengasingkan diri pada Juni 1924, namun perginya Zog ke pengasingan bukanlah akhir dari intrik politiknya.
ADVERTISEMENT
Zog kembali ke Albania dengan penuh kemenangan pada awal 1925 dan melakukan kudeta yang sukses. Lalu pada tahun 1928, Zog akhirnya dinobatkan sebagai raja dengan persetujuan negara tetangga: Italia.
Bej Zogolli dengan Menteri Luar Negeri Italia, Gian Galeazzo Ciano pada tahun 1937. | Wikimedia Commons
Zog yang diketahui hidup dalam kemewahan, namun para petani, dan mantan anggota militer lainnya terbilang sangat kekurangan. Hal tersebut nampaknya menjadi alasan beberapa percobaan pembunuhan terhadap dirinya semakin masif. Seperti saat Zog hendak menaiki mobilnya setelah menghadiri sebuah pertunjukan di Wina, Austria, pada Januari 1931.
Sementara, Zog sebelumnya diketahui memiliki hutang jutaan dolar kepada Mussolini, pimpinan Italia saat itu. Italia kemudian menyerang Albania pada tahun 1939. Selanjutnya, Zog melarikan diri ke Britania Raya dan menyembunyikan hartanya di rekening bank lalu meninggalkan istana.
ADVERTISEMENT
Zog dan keluarganya menggunakan uang itu untuk menjalani kehidupan yang baik, termasuk membeli tanah seluas 150 hektar di Long Island. Zog kemudian meninggal di Paris pada tahun 1961 dan telah berhasil lolos dari 55 upaya pembunuhan yang tidak sepenuhnya didokumentasikan.
Makam Bej Zogolli di Prancis. | WIkimedia Commons
***
Referensi: