Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Bencana Angin Topan Terburuk dalam Sejarah
12 Mei 2018 12:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah manusia tidak ada satupun topan yang lebih mematikan dibandingkan Topan Besar Karibia pada 1780. Selain kekuatannya yang sangat dahsyat, jumlah korban akibat dari bencana ini pun terhitung sangat banyak. Di Kepulauan Windward dan Leeward, kurang lebih sebanyak 22.000 orang tewas, dan ribuan pelaut hilang di lautan saat kapal yang mereka tumpangi sedang berlabuh di sekitar pulau-pulau sekitar Karibia.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengancurkan Kepulauan Windward dan Leeward, yang terkena dampak paling parah dari bencana ini, topan diketahui terbentuk pertama kali di sekitar Tanjung Verde, di lepas pantai Senegal, Afrika. Topan ini bergerak sangat lambat ke arah barat, dengan perkiraan waktu tempuh selama 10 hari sambil mengumpulkan uap-uap yang ada di sekitarnya, dan meningkatkan kekuatannya, untuk bisa mencapai wilayah Karibia.
Pada Selasa 10 Oktober 1780, topan besar ini telah mencapai wilayah Barbados. Sekitar 6000 orang yang berada di pulau kecil itu menjadi korban keganasan topan yang telah berubah menjadi sangat besar dari pertama kali terbentuk. Topan Karibia itu kemudian bergerak ke Santa Lucia, di mana di wilayah tersebut terdapat armada pasukan Inggris yang sedang berlabuh bersama 6000 pasukannya.
ADVERTISEMENT
Pulau kecil bersama pasukan Inggris itu akhirnya menajdi korban dari topan besar ini. Dari sana, topan bergerak ke Martinique dan mengancurkan kapal-kapal armada angkatan laut berbendera Prancis, bersama dengan 9000 orang warga pulau di Martinique.
Topan ini kemudian melanjutkan ekpansinya ke wilayah kepulauan Windwards dan kepulauan Leeward, menghantam daerah Dominika, Guadeloupe, dan St. Eustatius, menghancurkan segala yang ada di sana. Dengan sedikit berbelok ke arah barat daya, topan bergerak menuju Jamaika. Di sana topan berhasil meratakan bangunan-bangunan besar dan menyapu padi-padi hasil panen masyarakat.
Akibatnya terjadi krisis makanan sepanjang tahun 1780 di wilayah Jamaika akibat gagalnya panen padi rakyat. Makanan pun tidak dapat diimpor akibat dari larangan pelayaran dampak dari Perang Revolusi. Topan besar itu akhirnya menghentikan pergerakannya setelah sebelumnya mengantam wilayah Puerto Riko. Di sana angin itu menenggelamkan satu armada Spanyol, menewaskan lebih dari 2000 pasukan.
ADVERTISEMENT
Topan Karibia ini dianggap sebagai bencana angin terbesar dalam sejarah karena dampak kerusakan yang ditimbulkan berasal dari beberapa wilayah yang berbeda dengan jumlah korban yang sangat banyak di tiap wilayahnya. Sampai saat ini diketahui tidak ada yang dapat menandinginya, mengingat teknologi yang ada saat ini jauh berkembang dibandingkan tahun 1780. Sehingga bencana seperti itu dapat lebih awal diketahui untuk masyarakat dapat mempersiapkan diri, tidak seperti abad ke-18 silam yang segalanya serba terbatas.
Sumber: Spignesi, Stephen J. 2008. 100 Bencana Terbesar Sepanjang Masa. Tanggerang: Karisma