Berakhirnya Perang Boer di Afrika Selatan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
1 Juni 2020 20:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Komando Fieldcornet Thring dalam Perang Boer, dekat Ladysmith, Natal, Afrika Selatan, 1900. Dok: Wikimedia
zoom-in-whitePerbesar
Komando Fieldcornet Thring dalam Perang Boer, dekat Ladysmith, Natal, Afrika Selatan, 1900. Dok: Wikimedia
ADVERTISEMENT
Setelah berlangsung selama sekitar tiga tahun setengah, Perang Boer Afrika Selatan resmi diakhiri. Boer, merupakan istilah untuk keturunan dari pemukim Belanda asli Afrika Selatan. Boer juga dikenal sebagai Afrikaner. Pada tahun 1806, Inggris menguasai koloni Tanjung Belanda selama perang Napoleon. Perang tersebut memicu perlawanan dari Boer yang memiliki pikiran bebas yang membenci Anglikanisasi Afrika Selatan dan kebijakan anti-perbudakan Inggris.
ADVERTISEMENT
Boer memulai eksodus ke wilayah kesukuan Afrika pada tahun 1833. Lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat untuk mendirikan republik Transvaal dan Orange Free State. Kedua republik tersebut hidup secara damai dengan Inggris sebagai tetangga mereka. Akan tetapi kehidupan yang damai tersebut hanya sampai pada tahun 1867 ketika ditemukannya berlian serta emas di wilayah tersebut, akibatnya, terjadi konflik yang tak terhindarkan antara negara-negara Boer dengan Inggris.
Dok: Youtube/War Archives
Pada awalnya, pertempuran kecil dengan Inggris dimulai pada sekitar tahun 1890-an, akan tetapi pertempuran tersebut menjadi perang berskala besar pada tahun 1899. Pada pertengahan Juni 1900, pasukan Inggris berhasil merebut sebagian besar kota-kota besar Boer dan secara resmi mengambil wilayah mereka. Akan tetapi, Boer melancarkan perang secara gerilya sehingga membuat para penjajah Inggris menjadi frustasi. Selanjutnya, sejak tahun 1901, Inggris memulai strategi dengan cara mencari dan menghancurkan unit-unit gerilya secara sistematis. Selain itu, mereka juga sambil menggiring keluarga prajurit Boer ke Kamp konsentrasi. Pada tahun 1902, Inggris berhasil menghancurkan perlawanan dari Boer. Hingga akhirnya, pada 31 Mei 1902, the Peace of Vereeniging ditandatangani untuk mengakhiri permusuhan.
Kitchener pada Konferensi Perdamaian yang mengakhiri Perang Boer Kedua. Dok: Wikimedia
Perwakilan dari Britania Raya dan negara-negara Boer menandatangani Perjanjian Vereeniging di Pretoria, Afrika Selatan. Perjanjian yang telah ditandatangani sebagai bentuk akhir dari permusuhan tersebut berisi pengakuan administrasi militer Inggris atas Transvaal dan Orange Free State. Selain itu, perjanjian tersebut juga mengizinkan amnesti umum bagi pasukan Boer. Pada tahun 1910, Uni Afrika Selatan yang otonom didirikan oleh Inggris. Wilayah tersebut meliputi Transvaal, Orange Free State, the Cape of Good Hope dan Natal sebagai provinsinya.
ADVERTISEMENT
Perjanjian itu mengakui administrasi militer Inggris atas Transvaal dan Negara Bebas Oranye, dan mengizinkan amnesti umum bagi pasukan Boer. Pada 1910, Uni Afrika Selatan yang otonom didirikan oleh Inggris. Itu termasuk Transvaal, Negara Bebas Oranye, Tanjung Harapan dan Natal sebagai provinsi.
Sumber: History.com