Biara dan Gereja Kristen Koptik pada Masa Awal di Mesir

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
20 Maret 2021 20:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Penemuan reruntuhan biara dan gereja Kristen di Mesir menjadi suatu bukti sejarah munculnya Kristen Koptik di negeri piramida itu. Tim arkeologi Norwegia dan Prancis menemukan bangunan tersebut yang diduga berasal dari abad ke-4 hingga ke-7 Masehi. Penemuan baru ini membuktikan kehidupan para biarawan dalam gereja Koptik Mesir.
ADVERTISEMENT
Reruntuhan bangunan terbuat dari batu bata lumpur, batu basal, dan batuan dasar. Situs bersejarah ini ditemukan di Oasis Bahariya yang jaraknya sekita 370 kilometer barat daya kota Kairo.
Sumber: Wikimedia Commons
Dari hasil penyelidikan, pada situs ini terdapat tulisan grafitu dan simbol-simbol Koptik. Menurut kementerian purbakala Mesir, penemuan situs Koptik di sana bukanlah yang pertama kali. Pada tahun 2020, para arkeolog telah menemukan 19 ruang batu yang dipahat serta sebuah gereja yang memiliki coretan tulisan menyerupai grafiti. Tulisan itu ditulis dengan pewarna kuning yang isinya mencakup hal-hal religius dari Alkitab dalam bahasa Yunani. Hal ini mencerminkan sifat kehidupan moastik di wilayah tersebut.
Sumber: Wikimedia Commons
Arkeolog asal Norwegia menyatakan ruang-ruang batu itu merujuk pada pemukiman para biarawan yang telah tinggal di wilayah tersebut sejak abad ke-5 Masehi. Bangunan itu juga memiliki ruang makan dan ruang hunian bagi para biarawan. Terdapat ostraka atau potngan tembikar dengan pesan tulisan berbahasa Yunani yang diduga berasal dari masa yang sama.
ADVERTISEMENT
Situs biara dan gereja kuno ini menjadi saksi hadirnya jemaat Koptik pertama di Mesir pasca runtuhnya agama Mesir kuno. Situs bersejarah ini menambah bukti dalam periode sejarah keagamaan di Mesir.
Sumber: livescience.com