Konten dari Pengguna

Bu Tien dan TMII-nya (Part I)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
6 Februari 2017 18:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
26 Desember 1947 - Kehidupan baru pasangan suami istri perwira, Soeharto dan Siti Hartinah dimulai. Pernikahan yang tidak diduga - duga dengan proses yang sangat singkat sekaligus mengesankan antara anak petani (ulu-ulu) desa Kemusuk dengan gadis ningrat wedana Wonogiri, Solo. Romantisasi pernikahan Soeharto pun tidak berlangsung lama. Tugas berat Soeharto sebagai perwira memaksanya untuk pergi meninggalkan Siti Hartinah yang kerap kali disapa Bu Tien. Kepergian Pak Harto pun memunculkan sosok baru dalam rumah tangga Cendana, Bu Tien. Kehadiran sosok Bu Tien sangat berarti bagi Soeharto. Bu Tien pun dianggap pembantu terdekat yang paling setia semasa hidupnya. Bahkan sampai hati, Bu Tien telah mampu menguasai ruang kasih sayang dan cinta Soeharto secara total. “Hanya ada satu ny 26 Desember 1947 - kehidupan baru pasangan suami istri perwira, Soeharto dan Siti Hartinah dimulai. Pernikahan yang tidak diduga - duga dengan proses yang sangat singkat sekaligus mengesankan antara anak petani (ulu-ulu) desa Kemusuk dengan gadis nigrat wedana Wonogiri, Solo. Romantisasi pernikahan Soeharto pun tidak berlangsung lama. Tugas berat Soeharto sebagai perwira memaksanya untuk pergi meninggalkan Siti Hartinah yang kerap kali disapa Bu Tien. Kepergian Pak Harto pun memunculkan sosok baru dalam rumah tangga Cendana, Bu Tien. Kehadiran sosok Bu Tien sangat berarti bagi Soeharto. Bu Tien pun dianggap pembantu terdekat yang paling setia semasa hidupnya. Bahkan sampai hati, Bu Tien telah mampu menguasai ruang kasih sayang dan cinta Soeharto secara total. “Hanya ada satu nyonya Soeharto, dan tidak ada lagi yang lainnya. Jika ada akan timbullah suatu pemberontakan dalam rumah tangganya” itulah ungkapan Soeharto mengenai istri tercintanya. Dan tidaklah mustahil bila Bu Tien mampu melakukan indoktrinasi bagi Soeharto dalam segala hal termasuk melarang Pak Harto beristri dua. onya Soeharto, dan tidak ada lagi yang lainnya. Jika ada akan timbullah suatu pemberontakan dalam rumah tangganya” itulah ungkapan Soeharto mengenai istri tercintanya. Dan tidaklah mustahil bila Bu Tien mampu melakukan indoktrinasi bagi Soeharto dalam segala hal termasuk melarang Pak Harto beristri dua.
ADVERTISEMENT
sumber foto : http://tango.image-static.hipwee.com
Bu Tien dan TMII-nya (Part I)
zoom-in-whitePerbesar