Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bukan Buah Biasa, Zaitun Adalah Simbol Perdamaian dan Kemenangan Olimpiade
12 Februari 2021 20:03 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Buah zaitun dan minyak zaitun bukan hanya jadi bahan penting dari makanan Mediterania kuno tetapi juga salah satu industri paling sukses di zamannya. Budidaya buah zaitun sudah dilakukan di masa Fenisia dan Yunani kuno dan tersebar dari Asia Kecil hingga Iberia dan Afrika Utara.
ADVERTISEMENT
Minyak zaitun menjadi komoditas perdagangan yang utama hingga periode Romawi dan seterusnya. Zaitun pertama kali dibudidayakan sekitar 5000 SM bahkan lebih awal di pantai Karmel, Israel kuno. Keberhasilan industri zaitun ini dibuktikan dengan catatan ekspor minyak zaitun ke Yunani dan Mesir sepanjang milenium ke-3 SM.
Yunani mulai memproduksi buah zaitunnya sendiri di Kreta Minoan dan Siprus pada Zaman Perunggu Akhir. Sebagaimana orang Yunani, orang Levant (Lebanon sekarang) menghasilkan buah zaitun dan minyak zaitun yang sangat banyak sehingga mereka membangun industri ekspor buah dan minyak zaitun yang menguntungkan.
Karena buah zaitun menjadi kebutuhan yang penting di sekitar Mediterania kuno, dampaknya zaitun juga memiliki makna budaya yang lebih luas. Yang paling terkenal sebagai makna perdamaian dan sebagai mahkota pemenang dalam Olimpiade kuno.
ADVERTISEMENT
Pentingnya zaitun bagi budaya Yunani terlihat pada munculnya buah zaitun pada koin Klasik Athena dan penggunaannya dalam mahkota kemenangan di Olimpiade. Orang Athena menganggap pohon zaitun sebagai hadiah dari dewi pelindung Athena. Pohon ini tumbuh di kota Akropolis. Mereka juga memiliki kebun suci pohon zaitun (moriae). Minyaknya diperas dan ditempatkan ke dalam vas amphora yang dihias dengan unik untuk diberikan sebagai hadiah dalam festival Panathenaic tahunan.
Cabang pohon zaitun juga menandakan kedamaian. Buktinya adalah Herodotus memberi kabar bahwa pada awal abad ke-5 SM Aristagoras dari Miletus membawa batang zaitun ketika dia pergi untuk menegosiasikan bantuan dari Kleomenes selama Pemberontakan Ionia melawan Persia sehingga dia tidak akan berpaling dari raja Sparta.
ADVERTISEMENT
Ranting zaitun juga dibawa oleh para peziarah yang mengunjungi oracle suci Apollo di Delphi. Bangsa Romawi melanjutkan tradisi ini dan sering kali menggambarkan dewa Mars sebagai pembawa perdamaian. Mars digambarkan membawa sebatang ranting zaitun.
Sumber: ancient.eu