Konten dari Pengguna

Bukan Christopher Columbus, Siapa Sebenarnya Penemu Benua Amerika?

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
5 Agustus 2020 7:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Christopher Columbus (kiri) dan Leif Eriksson (kanan). Foto: Dok. Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Christopher Columbus (kiri) dan Leif Eriksson (kanan). Foto: Dok. Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Sosok Christopher Columbus dikenal sebagai pelaut Eropa yang menemukan Benua Amerika dalam penjelajahan mencari Dunia Baru atau the New World. Istilah Dunia Baru ini mengacu pada daratan-daratan di India, China, dan Asia Selatan yang diyakini Columbus dan orang Eropa pada waktu itu sebagai sumber rempah-rempah dan emas yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Pelayaran Columbus mencari Dunia Baru dimulai pada 3 Agustus 1492 yang dibiayai oleh penguasa Spanyol, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Ekspedisi tersebut terdiri dari 3 kapal kecil, Santa Maria; Pinta; dan Nina.
Pada 12 Oktober, ia menemukan daratan yaitu Pulau Watling di Bahama, Kepulauan Karibia, yang sebenarnya ia kira bagian dari Asia. Lalu ia juga melihat Kuba yang ia pikir adalah daratan China, dan pada Desember 1492, ia mendarat di Hispaniola--sekarang Haiti dan Republik Dominika, yang dikiranya Jepang.
Christopher Columbus. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Jadi, sebenarnya Columbus tersesat di Benua Amerika yang ia kira merupakan daratan Asia, tujuan pelayarannya. Hal ini disebabkan saat itu orang Eropa tidak mengenal rute laut langsung ke Asia selatan, dan rute melalui Mesir dan Laut Merah ditutup untuk orang Eropa oleh Kekaisaran Ottoman, seperti juga banyak rute darat.
ADVERTISEMENT
Sementara saat itu orang Eropa belum mengetahui adanya Samudra Pasifik sehingga ia berpikir Benua Asia terletak tepat di mana Benua Amerika berada.
Setelah mendirikan koloni Spanyol di wilayah-wilayah tersebut, pelaut yang lahir di Genoa, Italia, pada tahun 1451 itu kembali ke Eropa dengan emas, rempah-rempah, dan tawanan India--yang sebenarnya penduduk asli Benua Amerika, kemudian disebut Suku Indian--pada bulan Maret 1493. Ia menerima penghargaan dari Kerajaan Spanyol dan bergelar Admiral of the Ocean Sea.
Ilustrasi pendaratan Columbus di Pulau Karibia pada lukisan "The Landing of Columbus" karya Albert Bierstadt 1893. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Namun sebenarnya Columbus bukan orang pertama yang pertama mendarat di Benua Amerika. Menurut laporan washingtonpost, Columbus tidak pernah mendarat di Amerika Utara sejak pelayaran pertamanya pada 1492 hingga yang terakhir pada 1502, dan hanya menjelajahi pantai-pantai Amerika Tengah dan Selatan.
ADVERTISEMENT
Hingga kematiannya pada 20 Mei 1506, Columbus juga mengeklaim dirinya telah mendarat di Asia, dan tidak mengetahui sudah menjelajahi sebagian Amerika Tengah dan Selatan.

Dijelajahi Bangsa Viking

Ilustrasi Leif Eriksson saat menginjakkan kaki di Amerika Utara dalam lukisan "Leif Erikson Discovers America" karya Hans Dahl. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Hampir 500 tahun sebelum kelahiran Columbus, sekelompok pelaut Eropa dari Bangsa Viking sudah menjelajahi Samudera Atlantik dengan kapal-kapal legendarisnya dan menginjakkan kaki di Amerika Utara. Para penjelajah Norsemen itu dipimpin oleh Leif Eriksson itu menjelajahi daratan Greenland dan Kanada pada tahun 1000 Masehi.
Eriksson yang lahir di Islandia sekitar tahun 970 Masehi merupakan anak dari Erik the Red, penjelajah Viking yang sudah mendirikan koloni di Greenland pada 985 Masehi. Pendaratannya di Amerika Utara dilakukan secara tidak sengaja saat kembali ke Islandia usai pelayarannya dari Norwegia.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Saga of Erik the Red, orang-orang Viking menemukan tanah berbatu dan tandus di Kanada yang saat ini bernama Pulau Baffin. Mereka lalu berlayar ke selatan menuju lokasi yang mereka sebut Markland (Hutan)--Labrador masa kini, dan akhirnya mendirikan koloni di ujung utara pulau Newfoundland.
Peta pelayaran dan permukiman Viking. Warna hijau muda merupakan permukiman utama, di antaranya Vinland (1000 Masehi) dan Greenland (982 Masehi). Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Usai menjelajahi daerah yang mereka sebut Vinland atau disebut juga Wineland--wilayah pesisir di Amerika Utara dengan padang rumput dan tanaman anggur liar, Eriksson dan krunya berlayar ke Windland di Greenland dan bermukim di sana.
Para arkeolog telah menemukan bukti sejarah yang mendukung kisah ekspedisi Norsemen ke Amerika Utara. Pada tahun 1960, penjelajah Norwegia, Helge Ingstad, menjelajahi pesisir Labrador dan Newfoundland dan menemukan sisa-sisa permukiman Viking di L'Anse aux Meadows, ujung utara Newfoundland.
ADVERTISEMENT
Istri Ingstad, Anne, yang merupakan bagian dari tim arkeolog menggali artefak asal Viking yang berasal dari sekitar 1000 M di L'Anse aux Meadows, dan sisa-sisa desa Norse di Amerika Utara itu sekarang menjadi bagian dari situs Warisan Dunia UNESCO.
***
Referensi: