Konten dari Pengguna

Bukan Thomas Raffles, Ternyata Ini Penemu Pertama Bunga Bangkai Rafflesia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
13 Juli 2020 8:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kolase Thomas Raffles dan Rafflesia Arnoldii. Foto:Dok. Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Kolase Thomas Raffles dan Rafflesia Arnoldii. Foto:Dok. Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Nama Sir Thomas Stamford Raffles sudah tidak asing di telinga kita. Sosok terkenal sebagai letnan gubernur Jawa pada 1811, ketika Kerjaan Inggris merebut wilayah Hindia Timur--Indonesia--dari tangan Belanda.
ADVERTISEMENT
Saat berkuasa di Indonesia, Raffles juga berkontribusi dalam penelitian flora dan fauna di Pulau Jawa. Namanya juga diabadikan pada nama tanaman parasit terbesar di dunia yang dikenal sebagai bunga rafflesia.
Penamaan itu diberikan kepada spesies baru dengan nama penemunya sebagai bentuk penghargaan atas penemuannya. Namun, ternyata Raffles bukanlah orang yang pertama menemukan tanaman yang dijuluki bunga bangkai itu.
Lantas siapakah penemu bunga bangkai sebenarnya?
Raffles tercatat memang menemukan salah satu jenis spesies dari bunga bangkai pada 1818. Namun, jenis bunga bangkai yang ia temukan bernama latin rafflesia arnodii.
Sebelumnya, seorang ahli bedah dan peneliti asal Perancis, Louis Auguste Deschamps, lebih dulu menjelajahi dan meneliti flora di Hindia Belanda pada 1791-1794. Dalam buku The East India Company and the Natural World, Deschamps pertama kali menemukan jenis spesies bunga bangkai yang dikenal dengan rafflesia patma.
Bunga Rafflesia Arnoldii di Bengkulu. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Namun, ketika saat perjalanan kembali ke Belanda pada 1798, kapalnya ditangkap oleh militer Inggris. Sementara semua dokumen dan penemuannya itu disita pada 1803 dan tidak dipublikasikan ke publik hingga tahun 1954 setelah dipamerkan di Natural History Museum, London, Inggris.
ADVERTISEMENT
Sementara Rafflesia Arnoldii ditemukan Raffles dan seorang rekannya, Joseph Arnold di Bengkulu menemukan bunga bangkainya bersama seorang rekannya pada Juni 1818. Sehingga penamaan spesies bunga itu merupakan gabungan dari nama mereka.
Usai ekspedisi tersebut, Arnold menderita malaria hingga meninggal dunia. Pada 1819, ilustrasi, sampel, dan deskripsi bunga tersebut dibawa ke London oleh Thomas Horsfield, peneliti yang menetap di Jawa, dan diserahkan ke Joseph Banks.
Rafflesia di hutan Kalimantan Barat sebelum tahun 1935. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Pada tahun yang sama, penamaan Rafflesia Arnoldii baru diberikan oleh Robert Robert dan muncul di The Transaction of the Linnean Society pada tahun 1821. Sampel yang diawetkan kemudian menjadi koleksi di British Museum.
Rafflesia arnoldii menjadi jenis bunga bangkai terbesar dan paling terkenal dari genus rafflesia, dengan diameter mencapai satu meter dan berat lebih dari 6 kilogram.
ADVERTISEMENT
Sedangkan genus Rafflesia yang sudah ditemukan terdiri dari 39 spesies dan berpenghuni daerah khusus di hutan hujan tropis Sumatera, Jawa, Kalimantan, Semenanjung Malaysia, Thailand selatan, dan Filipina.
***
Referensi:
- The East India Company and the Natural World
- Laman steemit.com
- nationaalherbarium.nl