Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Bunda Maria Jawa
4 April 2017 19:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pelukis kenamaan yang sudah terkenal sampai ke negeri Belanda tersebut bernama Basoeki Abdullah atau Pak Bas sapaan akrabnya.

Dunia seni rupa nusantara sudah tidak asing kiranya dengan Pak Bas yang merupakan satu-satunya pelukis nusantara yang mengembara dari istana ke istana, dari Istana Bogor sampai Thailand, Kamboja, Filipina, Eropa, Belanda pada paruh abad ke-20. Ia melukis keluarga kerajaan dan para tamu negara. Juga melukis nyonya-nyonya kaya, anak-anak keluarga terhormat, artis, atau siapa saja yang mau dengan tarif yang telah ditentukan sesuai dengan besar kecilnya kanvas.
ADVERTISEMENT
Namun ada yang lebih menarik dari hasil kepiawaiannya memadukan warna diatas kanvas, yaitu gambar-gambar lukisan yang sarat akan makna yang mendalam. Lukisan Basoeki Abdullah yang populer lainnya adalah lukisan Maria versi Jawa. Terutama di kalangan Katolik Jawa Tengah. Bunda Maria versi Jawa dibuat Basoeki semasa tinggal di Belanda. Kini tersimpan di Museum Nijmegen.
Ingin menampilkan sebuah hal yang berbeda dari kalangan seniman Eropa yang sering menampilkan Bunda Maria sebagai perempuan berselubung matahari dengan kaki menginjak bulan, Basoeki menggambarkan Maria sebagai perempuan berkudung, berkebaya hitam, dan berbatik parang rusak melayang di atas gunung berapi.
Mata Maria itu terpejam. Rambutnya tertutup kerudung selendang panjang berwarna biru tipis. Dua buah tangannya terhampar seolah sedang mendoakan semesta. Salah satu puncak gunung berapi mengepulkan asap. Di hamparan gunung itu ada sawah berteras-teras, pohon kelapa, sungai mengalir, rerimbun hutan. Maria seolah pelindung gunung. Ia lambang kesuburan.
ADVERTISEMENT
Karya besarnya ini nyatanya telah mampu menampilkan sebuah ‘keimanan’ yang bercampur dengan local genius orang Jawa kepada dunia.
foto : sarasvati.co.id