Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Caesarea Maritima Mithraeum, Kuil Bawah Tanah dari Masa Romawi di Israel
29 Maret 2021 21:58 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Kaisarea adalah ibu kota yang kaya dan kosmopolitan di provinsi Judaea Romawi, kini Israel. Di sana, orang Yahudi, Samaria, Romawi, Yunani, dan Syiria tinggal dan berdagang lebih secara damai selama berabad-abad, sebelum kota itu ditaklukkan dan dihancurkan.
ADVERTISEMENT
Di kota itu pula terdapat Caesarea Maritima, kuil kuno bawah tanah dan sisa-sisa arkeologi bawah air dari salah satu keajaiban dunia kuno yaitu pelabuhan yang dibangun oleh Herodes pada tahun 13 SM.
Pada 1970-an, sebuah ruangan berkubah di bawah tanah dekat pelabuhan telah ditemukan oleh tim arkeolog. Mereka menyatakan kompleks bangunan itu adalah sebuah kuil. Menurut riset lebih lanjut, pada abad pertama atau awal abad kedua Masehi, kuil itu diubah menjadi kuil dewa Mithras.
Dewa ini awalnya disembah di Persia dan negara-negara tetangganya. Dewa ini kemudian hadir di dunia Romawi dan kultusnya dengan cepat memperoleh popularitas yang luas di seluruh kekaisaran, khususnya di kalangan tentara Romawi. Kuil Mithras atau yang sering disebut Mithraea juga ditemukan di berbagai wilayah, dari Mesir hingga Inggris dan dari Krimea hingga Portugal. Terutama di area sepanjang perbatasan Romawi.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan kuil Mithraea berada di bawah tanah untuk menyimbolkan bahwa gua adalah tempat dewa dilahirkan. Caesarea Maritima Mithraeum terdiri atas sebuah ruangan kecil berkubah. Di relung tengah terdapat altar yang menopang relief dengan adegan pemujaan yang menggambarkan dewa Mithras menikam banteng dengan belati. Ada pula figur beberapa hewan sepeprti anjing, kalajengking, dan ular.
Mithras juga diidentifikasikan dengan dewa Matahari dengan penggabungan dewa Apollo sebagai wujud sinkretik paganisme. Oleh karena itu, para arkeolog menemukan sebuah lubang di lemari besi, dimana tempat sinar matahari bersinar di tengah hari di dekat altar.
Seiring berlalunya waktu, sinar cahaya semakin mendekat ke altar, hingga langsung menyinari altar pada tanggal 21 Juni yang mana terjadi titik balik matahari musim panas. Para pemuja dewa Mithras percaya bahwa jiwa memasuki tubuh manusia saat lahir dan meninggalkannya saat kematian mengikuti arah titik balik matahari. Kuil Kaisarea Mithraeum kemudian merupakan representasi dari kepercayaan mitos kosmos tersebut.
ADVERTISEMENT
Sumber: atlasobscura.com