Celana Dalam Pria dari Masa ke Masa

Celana dalam pria terus berkembang bentuknya sesuai dengan fungsinya.

Jika dalam perkembangannya pakaian dalam perempuan dibuat beragam dengan corak, maka pakian dalam Pria dibuat menjadi lebih praktis dan sederhana.

Pada Abad Pertengahan Eropa dikenal adanya sebutan Braies, yang merupakan selembar kain yang diselipkan diantara dua kaki, ditarik ke atas, dan disusupkan ke tali di pinggang. Braies selanjutnya dikenal dengan Drawers. Drawers ini bisa dikatakan sebagai cikal bakal dibbuatnya celana dalam modern, hanya bedanya dengan celana dalam Pria sekarang, Drawers tidak ada jahitan di pangkal pahanya (crotch seam).

Di akhir abad ke-18 drawers dibuat lebih sempit agar tidak menggembung dibawah breeches yang ketat. Pada abad ke-19 drawers berukuran panjang dan sebatas lutut. Kancing-kancing ditambahkan, dan pada akhie abad bagian kunci paha diberi penutup, terpisah dari bagian tutup depan. Bersamaan dengan munculnya mobil, musik jazz, dan abad modern setelah Perang Dunia I. Karet elastis mulai dipakai di ban pinggang.

Pada 1930-an perusahaan pakaian pria Amerika, Coppers, memperkenalkan celana dalam Y-Front yang sempit, dikenal sebagai Jockey, model seperti ini masih terus populer hingga sekarang.

Jenis celana dalam lain adalah termal, dimana bentuknya bergaya long john kuno. Long John sendiri muncul sejak abad ke-19. Termal dipromosikan sebagai pakaian dalam untuk semua orang pada 1980-an. Biasanya terbuat dari serat alami yang praktis, seperti sutra atau katun.

Selain itu pada awal abad ke-20 celana pendek bokser pertama kali dikenakan di ring tinju, yang selanjutnya diadaptasi sebagai pakaian dalam, dan populer hingga sekarang.