Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Che Guevara, Sepeda Motor, dan Perjalanan Spiritual Tokoh Revolusi Kuba
10 Maret 2021 10:44 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum Che Guevara menjadi komandan gerilyawan Marxis, ikon revolusioner yang sosoknya terpampang di kaos-kaos dan di banyak tembok di seluruh dunia, bahkan sebelum ia dikenal sebagai "Che," ada kisah tentang seorang teman, sepeda motor dan perjalanan spiritualnya yang kelak mengubah arah perjalanan hidupnya.
ADVERTISEMENT
Desember 1951, seorang mahasiswa kedokteran Argentina yang berusia 23 tahun, Ernesto Rafael Guevara de la Serna, menunggangi sepeda motor Norton milik temannya, Alberto Granado yang berusia 29 tahun, melaju keluar dari Cordoba, Argentina.
Terlepas dari perbedaan usia enam tahun, Guevara dan Granado, yang merupakan seorang ahli biokimia, telah menjalin pertemanan selama hampir satu dekade. Keduanya sering berbagi keingintahuan intelektual dan hasrat yang tinggi untuk berpetualang saat mereka memulai perjalanan ke Amerika Selatan.
Setelah meninggalkan Cordoba, sepasang kawan itu mengunjungi Buenos Aries, Argentina dan kota tepi laut Miramar sebelum akhirnya menyeberangi pampas yang gersang dan naik ke Andes. Terganggu oleh asma kronisnya yang dideritanya, Guevara memiliki awal yang kurang mengenakkan untuk perjalanan itu saat ia terkena flu dan dalam keadaan hati yang patah setelah harus berpisah dengan pacarnya.
Sepeda motor milik Granado, dijuluki La Poderosa II, yang berarti "yang perkasa", mengalami kerusakan mesin dan gagal untuk tetap melaju sebelum akhirnya mogok untuk selamanya di Chile. Namun, perjalanan mereka tak berhenti begitu saja, mereka bergerak ke utara melalui padang pasir hingga hutan hujan, berjalan, menunggang kuda, dan bahkan menumpang di atas kapal. Tak jarang, mereka harus tidur di garasi, lumbung hingga kantor polisi.
ADVERTISEMENT
Setelah samapi di Sungai Amazon dengan berlayar, Granado dan Guevara menghabiskan sekitar dua minggu di sebuah koloni penderita penyakit kusta di Peru, di mana perawatan seadanya yang diterima oleh 600 pasien menegaskan keinginan Granado untuk melanjutkan pekerjaannya membantu mereka yang menderita penyakit kusta.
Mereka lantas melanjutkan perjalanan mereka dengan berlayar menyusuri Amazon menggunakan rakit kayu, sampai akhirnya mereka harus menyerah pada arus yang deras dan kawanan nyamuk hingga harus mengungsi di Leticia, Kolombia, selama sembilan hari di mana mereka sempat melatih tim sepak bola lokal.
Setelah melakukan perjalanan ke Bogota, mereka melakukan perjalanan dengan bus dan truk ke Caracas, Venezuela, di mana akhirnya mereka harus berpisah. Granado memutuskan untuk mulai bekerja di klinik kusta lokal, sementara Guevara terbang ke Miami dan menghabiskan tiga minggu di Amerika Serikat sebelum akhirnya kembali ke Argentina setelah delapan bulan perjalanan perjalanan yang mengesankan.
ADVERTISEMENT
Perjalanan sejauh 8.000 mil dari Andes ke Amazon berdampak pada mahasiswa kedokteran tersebut. Di mana sepanjang perjalanannya ia ditempa dengan menyaksikan ketidakadilan sosial, ketimpangan ekonomi, eksploitasi kapitalis hingga represi politik.
Perjalanan politik Che dianggap sebagi hasil dari perjalanan panjangnya, pertama pada tahun 1951-52 dan kemudian, lebih lagi, perjalanan kedua yang membawanya ke Guatemala dan dilanjutkan ke Meksiko.
Pada saat yang sama, dalam perjalanannya Che telah bertemu sejumlah tokoh politik sayap kiri dan juga tokoh politik non-kiri, dan ia lebih terkesan oleh pertemuan dengan tokoh politik sayap kiri. Hingga akhirnya, dia menganggap Amerika Serikat sebagai faktor utama dalam berbagai masalah yang dihadapi Amerika Latin, dan hal tersebut membuatnya menyelaraskan dengan pandangan Marxis sayap kiri.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus, Guevara bertemu dengan Fidel Castro di Meksiko pada tahun 1954 dan memutuskan untuk bergabung dengan Revolusi Kuba. Dia tidak pernah melupakan persahabatannya dengan Granado. Atas undangan pemimpin gerilya, Granado akhirnya pindah ke Kuba pada tahun 1961 dan ikut mendirikan sekolah kedokteran disana.
Jurnal panjang Guevara tentang perjalanan lintas benua keduanya diterbitkan pada awal 1990-an dan menjadi inspirasi dari film tahun 2004 yang berjudul "The Motorcycle Diaries"
***
Referensi: