Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Dinasti Qin, Peletak Dasar Politik Tiongkok
22 Maret 2018 9:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dinasti Qin merupakan salah satu dinasti yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah peradaban Tiongkok. Walaupun, jika dibandingkan dengan dinasti lain yang pernah memerintah Tiongkok, Dinasti Qin terbilang memiliki umur pemerintahan yang pendek. Terhitung pemerintahan Dinasti Qin berlangsung dari tahun 221 SM sampai dengan 207 SM.
ADVERTISEMENT
Meski berumur pendek, keberadaan Dinasti Qin mampu meletakkan dasar-dasar poltik dan kemajuan memerintah kekaisaran Tiongkok. Dasar-dasar tersebut pada akhirnya akan diteruskan hingga ribuan tahun kemudian oleh beberapa dinasti setelah Dinasti Qin.
Dinasti Qin dikenal juga sebagai pemerintahan pertama di Tiongkok yang sukses mempersatukan beragam suku bangsa di kawasan Tiongkok dan sekitarnya. Persatuan yang dilakukan oleh pemerintahan Qin membuat suku-suku tersebut memiliki identitas tunggal sebagai sebuah bangsa, yaitu bangsa Tiongkok.
Ciri utama dari pemerintahan Dinasti Qin adalah penerapan hukum yang ketat, tegas, dan keras. Pemerintahan Dinasti Qin percaya bahwa kekuasaan harus dijalankan secara tegas agar sesuai dengan keinginan pemrintah. Mereka pun percaya bahwa pada dasarnya mengatur manusia harus melalui jalan kekerasan, kaena manusia memilki dasar sifat yang buruk.
ADVERTISEMENT
Dinasti Qin adalah penganut lagalisme yang menekankan diri pada pelaksanaan hukum secara tegas sebagai landasan membangun negara. Namun, bukan berarti memerintah rakyatnya atas dasar ketakutan dan penindasan. Peraturan yang dibuat oleh pemerintahan Qin diberlakukan secara merata, tidak pandang bulu. Siapapun yang melangar hukum, sekalipun itu kaum bangsawan, akan dikenai hukum yang sama dengan rakyat biasa.
Pada masa kekuasaan yang singkat, Dinasti Qin sebenarnya masih dihadapkan dengan sisa-sisa konflik ketika periode Zaman Negara-Negara Berperang Dinasti Chou. Banyak perselisihan yang terus belanjut, dan permasalahannya belum tuntas ketika Dinasti Qin memerintah.
Segala cara telah dilakukan oleh Pemerintahan Qin dalam upaya mempersatukan rakyatnya, namun kenyataannya masih banyak rakyat yang terbelenggu oleh konflik di masa lalu.
ADVERTISEMENT
Banyak daerah ketika itu yang masih memiliki kepentingannya masing-masing, bahkan beberapa daerah masih memiliki dendam pada daerah lain yang akhirnya menghasilkan konflik baru. Selain itu juga beberapa daerah menaruh dendam pada pemerintahan pusat. Konflik internal yang terus berlanjut dan faktor ekonomi yang tak kunjung membaik dampak dari perang sebelumnya, menjadi faktor utama dari keruntuhan Dinasti Qin.
Sumber: Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta: Brilliant Book