Konten dari Pengguna

Dinasti Shang, Peletak Dasar Peradaban Tiongkok

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
18 Maret 2018 6:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinasti Shang diperkirakan pertama kali memberikan pengaruh di daratan Tiongkok berkisar antara tahun 1760 SM sampai dengan 1120 SM. Dinasti Shang mulai memperlihatkan pengaruhnya setelah berhasil mengalahkan Dinasti Xia, yang menjadi penguasa sebelumnya daratan Tiongkok. Dikisahkan, penguasa terakhir Dinasti Xia, bernama Jie, menjalankan pemerintahannya dengan cara yang kejam. Sebagian rakyat yang tinggal di bawah kekuasaannya hidup dalam kemiskinan dan penderitaan.
ADVERTISEMENT
Melihat kekejaman yang dilakukan oleh Jie, muncul lah seorang penguasa lokal di luar daerah kekuasaan Dinasti Xia, bernama Tang. Ia adalah pemimpin dari suku Shang yang berhasil meruntuhkan kekuasaan Dinasti Xia. Setelah keruntuhan Dinasti Xia, Tang lantas mendirikan sebuah pemerintahan baru di kawasan yang telah direbutnya tersebut.
Pusat pemerintahan Dinasti Shang berada di kota Honan, yang terletak di bagian barat laut Tiongkok. Dinasti Shang berhasil memunculkan kembali peradaban masyarakat Tiongkok Kuno yang sebelumnya sempat mengalami kemunduran akibat dari kekuasaan Dinasti Xia. Kesuksesan Dinasti Shang dalam membangun peradaban terlihat dari lamanya mereka berkuasa. Terhitung sudah 31 raja yang pernah menjadi penguasa Dinasti Shang selama kurang lebih 17 generasi.
Pada masa pemerintahan Dinasti Shang, masyarakat Tiongkok dibagi menjadi beberapa lapisan. Keluarga kerajaan beserta kaisar masuk ke dalam golongan tertinggi di masyarakat, yang tinggal di pusat kota dan wilayah istana. Di sekitar pusat kota terdapat hunian untuk kelompok masyarakat pengrajin, yang terdiri dari seniman kelas tinggi. Kemudian golongan terakhir dihuni oleh kelompok masyarakat petani dan tuan tanah.
ADVERTISEMENT
Pada masa Dinasti Shang, kelompok masyarakat petani dianggap memiliki kelas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok masyarakat pedagang. Kelompok petani dianggap dapat menghasilkan produk sendiri, serta tidak terlalu bergantung kepada kelompok lain. Sedangkan kelompok pedagang dianggap masih membutuhkan keberadaan kelompok lain untuk bisa hidup sehingga statusnya lebih rendah dari petani.
Sistem perbudakan pada masa Dinasti Shang berkembang cukup pesat. Umumnya para bangsawan memiliki banyak budak untuk membantu mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Kelompok bangsawan hidup di dalam kemewahan, yang diperolehnya dari perbudakan tersebut. Pada masa Dinasti Shang, setiap bangsawan memang harus memiliki sejumlah budak di kediamannya. Bahkan dikisahkan, jika seorang bangsawan telah meninggal, maka para budak yang sebelumnya melayaninya harus dikubur hidup-hidup sebagai persembahan bagi tuan mereka.
ADVERTISEMENT
Dinasti Shang mengalami kemunduran keika masa pemerintahan Kaisar Wu Ding. Ketika itu Wu Ding dikenal sangat kejam, sehingga rakyat hidup dalam penderitaan. Kehancuran Dinasti Shang terjadi pada 1122 SM, setelah digulingkan oleh pemimpin Dinasti Chou, Wu Wang.
Sumber : Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta : Brilliant Book
Foto : woodlane.staffs.sch.uk