Dinasti Tang dan Dinasti Song, Jalan Menuju Peradaban Modern

Dinasti Tang dan Dinasti Song merupakan dua dinasti yang menggerakan Tiongkok menuju peradaban modern.

Dinasti Tang muncul sebagai salah satu kekuatan besar yang turut membangun peradaban masyarakat Tiongkok setelah berhasil menggeser kekuasaan Dinasti Sui. Pada masa pemerintahan Li Yuan, keluarga kerajaan dari dinasti sebelumnya sangat dijaga keamanannya. Hal itu dilakukan agar tercipta keadaan damai di lingkungan masyarakat, yang sebelumnya merasa terganggu dengan keberadaan keluarga kerajaan Dinasti Sui. Li Yuan dikenal sebagai pemimpin yang sangat toleran dan memerhatikan keadaan rakyatnya.

Setelah Li Yuan wafat, kekuasaan Dinasti Tang diwariskan kepada puteranya bernama Li Shimin pada 626 M. Setelah memegang puncak pemerintahan Dinasti Tang, Li Shimin mendapatkan gelar Kaisar Tang Taizong. Di bawah pimpinan Kaisar Taizong, pemerintahan Dinasti Tang tumbuh dengan sangat pesat. Dinasti Tang kemudian muncul menjadi penguasa di seluruh wilayah Tiongkok, menggantikan Dinasti Han.

Kaisar Taizong terkenal cakap dalam membangun pemerintahannya, ia sangat ahli dalam menggabungkan kekuatan militer negaranya dengan kemampuannya dalam berdiplomasi. Untuk menghindari konflik dari suku-suku kecil di sekitar wilayah kekuasaannya, Kaisar Taizong sering melakukan patroli militer untuk mencari kelompok-kelompok yang akan bergabung menjadi bagian dari kekuatannya. Dinasti Tang masa pemerintahan Kaisar Taizong tercatat berhasil menaklukan wilayah Turki bagian timur, serta menguasai daerah Ordos dan Mongolia Dalam.

Kemudian setelah Dinasti Tang, muncul juga penguasa baru yang berhasil membangun peradaban Tiongkok, yaitu Dinasti Song. Jika sebelumnya Dinasti Tang mampu membuat sistem perpolitikan yang kuat, Dinasti Song mampu membuat sistem organisasi sosial yang sangat maju di seluruh wilayah Tiongkok.

Dinasti Song mulai memerintah di wilayah Tiongkok tahun 960 M sampai 1279 M. Pada masa pemerintahan Dinasti Song, di beberapa wilyah Tiongkok muncul beberapa kota besar dengan sistem sosial yang maju dan rumit. Ketika itu bahkan kota Kaifeng dan kota Hangzhou memiliki penduduk yang mencapai lebih dari 1 juta jiwa. Masyarakat yang tinggal di kota besar mulai membentuk kelompok-kelompok sosial yang bergerak diberbagai bidang kehidupan.

Dinasti Song juga tercatat sebagai salah satu pemerintahan pertama di dunia yang menggunakan cetakan uang kertas dalam sistem perekonomian mereka. Dinasti Song juga diketahui sebagai dinasti pertama yang membentuk pasukan angkatan laut dalam sistem militer mereka. Pada masa ini juga tentara kerajaan mulai menggunakan bubuk mesiu dalam peperangan.

Dinasti Song menganggap agama memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Tiongkok. Mereka mulai banyak mempelajari dan membuat literatur-literatur mengenai keberadaan dewa-dewa pada ajaran Tao, Buddha, dan kepercayaan tradisional lainnya.

Sumber : Alvarendra, H. Kezou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta : Brilliant Book.

Foto : news.ifeng.com