'Don Quixote de la Mancha', Novel Modern Pertama di Dunia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
28 Maret 2019 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buku Don Quixote de la Mancha karya Miguel de Cervantes. Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Buku Don Quixote de la Mancha karya Miguel de Cervantes. Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Buku Don Quixote de la Mancha karya Miguel de Cervantes dinilai oleh para sastrawan sebagai novel modern pertama dan menjadi model bagi pembuatan karya-karya fiksi selama berabad-abad.
ADVERTISEMENT
Semasa era Cervantes, karya-karya fiksi yang berkembang didominasi oleh dongeng-dongeng romantis abad Pertengahan, yang kisah-kisahnya berpusat pada aksi heroik para kesatria berbaju besi.
Para kesatria itu umumnya digambarkan sebagai pembela kebenaran yang selalu siap membantu wanita-wanita lemah dan desa-desa yang mengalami kesulitan. Mereka tidak pernah kalah melawan kejahatan.
Kisah-kisah semacam itu bertahan sangat lama hingga akhirnya Cervantes melakukan gebrakan besar, yang pada awal penerbitannya penuh pertentangan dari para penulis, namun digemari oleh para pembacanya.
Ketika itu, Carvantes menyadari bahwa kisah-kisah tentang kesatria sudah ketinggalan zaman dan kualitas ceritanya pun sudah mulai menurun. Ia pun kemudian mencoba melihat sosok kesatria dari sisi lain, yaitu dengan menulis sebuah parodi mengenai praktik-praktik di dalam kelompok para kesatria tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam Don Quixote de la Mancha, dikisahkan seorang bangsawan terpandang, yang seharusnya menjadi kesatria terhormat, berkhayal menjadi pesuruh para kesatria. Ia berniat memerangi ketidakadilan walau statusnya hanya pesuruh kesatria.
Khayalan yang dibuat Don Quixote telah membawanya pada perilaku-perilaku aneh dan tidak masuk akal. Pernah suatu waktu, ia 'berperang' melawan para raksasa yang sebenarnya hanyalah sebuah kincir raksasa. Ia pun selalu menunggangi kudanya, Rocinante, dan bersikap layaknya ksatria gagah berani yang siap melawan siapa saja.
Oleh sebagian kritikus, novel tersebut dipandang sebagai gambaran tentang manusia yang selalu mencari kebenaran, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan yang sangat berat, baik di lingkungannya maupun di dalam dirinya sendiri.
Miguel de Cervantes dilahirkan pada 1547, dari keluarga seorang dokter miskin di salah satu wilayah di Spanyol. Ia mulai menulis puisi dan drama pada usia 30 tahun. Namun karena tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, akhirnya Cervantes lebih memilih bekerja di pemerintahan, mengurusi keperluan armada Spanyol.
ADVERTISEMENT
Cervantes sempat dipenjara karena kasus penggelapan pajak selama beberapa tahun. Diperkirakan ia mulai menulis novel Don Quixote de la Mancha di dalam sel penjara, dan pada 1605 menerbitkan bukunya tersebut.
Ketika pertama diterbitkan, novelnya itu mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat dan sangat laku di pasaran. Ia kemudian menulis lanjutan dari novel pertamanya itu, dan diterbitkan pada 1615, dua tahun sebelum kematiannya.
Novel Don Quixote de la Mancha yang sebelumnya terdiri dari dua jilid kemudian digabung menjadi satu buku. Novel Cervantes itu telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 60 bahasa dan karakter-karakter di dalamnya menjadi inspirasi untuk banyak novel populer setelahnya.
***
Sumber: Raftery, Miriam. 2008. 100 Buku yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tangerang: Karisma
ADVERTISEMENT