Konten dari Pengguna

Enrico Fermi dan Penemuan Reaktor Nuklir

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
26 April 2018 21:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Enrico Fermi, orang pertama yang merancang reaktor nuklir, dilahirkan di Roma, Italia, pada 1901. Ia dikenal sebagai seorang pelajar yang sangat jenius, terbukti dengan didapatnya gelar doktor di bidang Fisika sebelum ia berusia 21 tahun.
ADVERTISEMENT
Ketika berusia 26 tahun, Enrico Fermi mendapat gelar profesor di Universitas Roma. Ketika itu ia menerbitkan sebuah makalah mengenai statistika quantum. Dalam makalahnya Enrico Fermi mengembangkan teori statistika yang digunakan untuk menjelaskan perilaku sejumlah besar partikel, yang kemudian dikenal dengan istilah fermions.
Teori Enrico Fermi menjadi sangat penting bagi perkembangan sains karena melalui perhitungannya para ahli dapat lebih mudah memahami mengenai nukleus dalam atom, dan perilaku dari sebuah materi. Pada 1934, Enrico Fermi melakukan percobaan dengan menggunakan sejumlah besar elemen kimia untuk dihubungkan dengan neutron. Percobaannya menunjukkan bahwa banyak tipe atom yang dapat dengan baik menyerap neutron, dan pada beberapa kasus atom yang bertransformasi akan menghasilkan radioaktif.
Para ahli sebelumnya berpendapat bahwa lebih mudah untuk neutron menembus nukleus jika neutron-neutron itu bergerak dengan sangat cepat. Tetapi percobaan yang dilakukan Enrico Fermi dilakukan secara berlawanan.
ADVERTISEMENT
Ia memperlambat terlebih dahulu neutron dengan mengalirkan sejumlah air atau parafin, maka hasilnya neutron-neutron tersebut lebih siap untuk diserap oleh atom. Penemuannya itu menjadi dasar penting bagi pembuatan reaktor nuklir. Pada1938, Enrico Fermi mendapat hadiah Nobel bidang fisika atas percobaannya mengenai penyerapan neutron itu.
Enrico Fermi dan keluarganya, yang merupakan warga Italia, mengalami tekanan berat dari negaranya. Ketika pemerintah fasis Italia secara resmi mengumumkan hukum anti-Semit, Enrico Fermi dan keluarganya yang merupakan seorang Yahudi mendapat banyak kesulitan.
Ia adalah orang yang dengan keras menentang Fasisme, sebuah sikap yang sangat tidak tepat jika ia masih ingin tinggal di Italia pimpinan Mussolini. Akhirnya Enrico Fermi dan keluarganya memutuskan untuk pergi ke New York, di mana ia mendapat tawaran dari Universitas Columbia. Pada 1944, Enrico Fermi resmi berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Pada 1939, beberapa peneliti menemukan bahwa penyerapan neutron terkadang mengakibatkan atom-atom uranium membelah. Enrico Fermi yang mengetahui hal itu langsung membuat sebuah penlitian, dan mengambil kesimpulan bahwa atom uranium yang membelah dapat melepaskan cukup banyak neutron untuk memulai reaksi berantai.
Enrico Fermi dan koleganya segera melihat adanya potensi pemanfaatan reaksi berantai itu untuk kepentingan militer. Ia lalu menghubungi angkatan laut AS dan mencoba memancing minat mereka akan pengembangan senjata atom. Pemerintah Amerika baru benar-benar tertarik pada penggunaan energi atom setelah Albert Einstein menulis sebuah surat untuk Presiden Roosevelt.
Pemerintah Amerika yang sudah setuju dengan pemengembangan penelitian mengenai pemanfaatan energi atom segera membentuk tim peneliti yang terdiri dari ilmuwan-ilmuwan fisika. Enrico Fermi yang sudah sangat ahli dalam pengembangan atom, dan memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam penerapan teori atom, ditunjuk sebagi ketua penelitian. Tugas pertama Enrico Fermi dan timnya adalah membuat rancangan reaktor nuklir pertama.
ADVERTISEMENT
Pada 2 Desember 1942, Enrico Fermi dan timnya menuai kesuksesan yang sangat besar dalam pengembangan energi atom ini. Chicago menjadi tempat perancangan untuk reaktor nuklir pertama yang dibuat oleh Enrico Fermi.
Keberhasilan yang ia capai membuatnya kembali mengambil peran penting pada pengembangan Project Manhattan, sebuah proyek pembuatan bom atom AS. Setelah perang berakhir, Enrico Fermi tetap melanjutkan berbagai penelitian mengenai bidang-bidang fisika hingga ia meninggal pada 1954.
Sejak 1945, tidak ada penggunaan atom untuk tujuan perang. Reaktor nuklir lebih banyak digunakan untuk menghasilkan energi baru yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Enrico Fermi benar-benar telah menebarkan pengaruhnya dengan sangat baik terhadap pengembangan energi untuk masa depan.
Sumber: Hart, Micahel H. 2016. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia. Jakarta: Noura.
ADVERTISEMENT
Foto: nature.com