Fadjar Asia, Pergerakan Pers Nasional Indonesia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
25 Maret 2017 1:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada masa pergerakan nasional, media cetak digunakan sebagai alat penyaluran pemikiran dan pembentukan opini publik mengenai perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Media cetak merupakan bentuk konkret pergerakan pemuda – pemudi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia kala itu. Meski angka melek huruf dan tingkat pendidikan bangsa Indonesia kala itu terbilang minim, tidak sedikit jua pemikiran pemuda – pemudi Indonesia meliar. Para kaum terpelajar pribumi beranggapan bahwa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak hanya sekedar mengangkat senjata, tapi dapat dilakukan dengan pemikiran. Dan media cetak merupakan wadah yang tepat dalam upaya pembiusan pemikiran pergerakan nasional secara massal di Indonesia masa itu.
Setidaknya terdapat 36 surat kabar yang telah diterbitkan kaum pergerakan intelek. Jumlah tersebut terbilang banyak jika dibandingkan kabar Belanda hanya sekitar 28 surat kabar. Dari 36 tersebut salah satu diantaranya Oetoesan Hindia oleh Sarekat Islam, Boedi Oetomo dengan Retnadhoemilah dan Guru Desa-nya. Tidak ketinggalan pula Fadjar Asia oleh Agus Salim dan Tjokroaminoto
ADVERTISEMENT
Fadjar Asian terbit pada Selasa 8 November 1927 Masehi bertepatan dengan 12 Jumadil Awwal 1346 Hijriyah. Bahasa Melayu pun menjadi bahasa yang biasa dipakai dalam surat kabar Fadjar Asia. Tulisan Tjokroaminoto dan Agus Salim pun ramai menghiasi Fadjar Asia baik liputan kegiatan seperti Kongres Pergerakan Islam di Yogyakarta dan pemikiran liarnya yang mengusung pandangan kesatuan agama dan politik.
Pada 1928 Agus Salim dan Tjokroaminoto berhasil mengembangkan sayap Surat Kabar Fadjar Asia menjadi sebuah perusahaan Fadjar Asia. Pelebaran sayap tersebut pun disetujui Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 5 April 1928.
Sumber foto : http://www.muziumnegara.gov.my