Konten dari Pengguna

Gali (Gabungan Anak Liar) Yogyakarta 1983-1984

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
18 Februari 2017 13:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gabungan Anak Liar (Gali) merupakan sekelompok masa bertato yang terorganisir untuk melalukan pemerasan, perampokan, pemerkosaan, dan pembunuhan yang berhasil membombastiskan Djogjakarta pada 1983 – 1984.
ADVERTISEMENT
Daerah operasi Gali pun cukup beragam, dimulai dari Terminal Umbulhardjo, Taman Hiburan Rakyat, hingga Shopping Centre di Djogjakarta. Tidak sedikit sumber sezaman yang menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Gali merupakan daya meresahkan masyarakat hingga menurunkan wibawa pemerintah.
Keresahan masyarakat pun merebak. Operasi Penumpasan Gali (OPK) yang dilakukan Garnisum pun terlaksana pada akhir Maret 1983. OPK pun dilakukan dengan pelbagai cara dimulai dari seruan pelaporan dan penyerahan diri hingga penjemputan paksa di malam hari.
Berdasarkan catatan Garnisum sekiranya terdapat 505 orang Gali, diantaranya 325 menyerahkan diri, 14 mati dikeroyok massa, 16 mati tertembak selama Operasi Pemberantas Kejahatan Operasi Pemberantasan Kejahatan (OPK) Gali pun disebut - sebut membuahkan hasil.
Semenjak OPK berjalan, pajak Pemda Kodya Yogyakarta berhasil menembus angka Rp. 500 juta/tahun yang mulanya Rp. 120 juta/tahun. Peningkatan pajak itu rupanya telah berhasil memangkas sirkulasi pajak yang masuk ke kantong pribadi Gali sekitar Rp. 380juta/tahun.
ADVERTISEMENT
sumber foto : Tempo 1984