Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Gaya Busana Yunani Klasik (Bagian II)
9 April 2017 22:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peplos dan khiton sering dilengkapi dengan dua atau tiga ikatan yang melingkari tubuh.
ADVERTISEMENT
Ikatan sabuk pertama terjadi di pinggang atau sedikit diatasnya, kain kemudian ditarik-tarik hingga menggelemung menutupi ikatan tersebut. susunan ploi yang terjadi daitue hingga hanya terjadi dibagian depan, tengah dan belakang usana, pada kedua sisi tubuh kain terjatuh licin. Bidang yang menggelembung akibat ikatan kedua disebut kolpos.
Selain itu khiton juga biasa digunakan sebagai baju dasar bagi pemakaian jubah atau kostum lainnya. Selain peplos dan kiton ada beberapa variasi busana yang juga dipakai masayarakat Yunani, seperti Exomis, mirip dengan peplos hanya bedanya exomis lebih pendek dan disematkan di bahu kanan, dan biasanya digunakan untuk olahraga. Kedua, ada khlamis selembar kain persegi yang dilingkarkan melalui bahu. Penutupnya tidak di bagian tengah depan melainkan pada bahu kiri. Ketiga Planeta, semacam selendang segi empat, dan yang terakhir Himation, kostum lilit deraperi bagi kaum aristrokat. Busana ini menutup kedua tangan dan lengan pemakainya. Meski begitu hal tersebut berfilosofi bahwa dengan menutupi tangan menandakan bahwa pemakainya tidak perlu bekerja keras memakai tangannya.
ADVERTISEMENT
Orang-orang Yunani Kuno juga gemar memakai aksesoris seperti anting, giwang, aneka macam kalung dan berbagai bentuk gelang, yang dikenakan di pergelangan lengan dan kaki.
Sumber : Zaman, Alim Moh. Kostum Barat dari Masa ke Masa.2000. Jakarta : PT Carina Indah Utama