Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Gempa Bumi 1976, Paling Merusak dalam Sejarah Guatemala
27 Oktober 2018 21:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
![Gempa Bumi 1976, Paling Merusak dalam Sejarah Guatemala](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1540651725/1024px-GuateQuake1976BentRailsA_sgahwt.jpg)
Tanggal 4 Februari 1976, gempa bumi berkekuatan 7,5 magnitudo mengguncang wilayah Guatemala, dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah di beberapa daerah. Bahkan disebut-sebut sebagai gempa bumi paling merusak dalam sejarah Guatelama.
ADVERTISEMENT
Gempa itu berpusat di patahan Motagua, sekitar 160 kilometer arah timur laut dari Guatemala City. Gampa itu sangat merusak karena kedalaman pusat gempa hanya berjarak 5 kilometer. Ditambah, ribuan gempa susulan yang samakin memperparah dampak gempa tahun 1976 tersebut.
Hampir sebagian besar kota-kota di seluruh wilayah Guatemala mengalami kerusakan, bahkan gedung-gedung di daerah terpencil negara itu hancur total. Jumlah korban meninggal diperkirakan mencapai lebih dari 2.300 jiwa, dan sedikitnya 1.000 orang mengalami luka-luka.
Jumlah korban jiwa yang besar itu dikarenakan gempa bumi terjadi pada pukul 03.01 dini hari waktu setempat, di mana sebagian besar orang masih terlelap sehingga tidak dapat menyelamatkan diri. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal, dan banyak daerah yang terisolir akibat terputusnya aliran listrik, dan komunikasi selama berhari-hari.
ADVERTISEMENT
Gempa bumi sebenarnya sudah relatif sering terjadi di wilayah Guatemala karena berada pada zona patahan utama, yang dikenal sebagai Chixoy-Motagua. Guatemala masuk dalam kompleks patahan Polochic, yang membentuk batas tektonik antara lempeng Karibia, dan lempeng Amerika Utara.
Selain itu, di sepanjang garis pantai barat Guatemala, lempeng Cocos mendorong lempeng Karibia sehingga membentuk zon subduksi yang dikenal sebagai Palung Amerika Tengah, terletak sekitar 50 kilometer lepas pantai Pasifik Guatemala.
Pemerintah Guatemala sebetulnya telah cukup siap menghadapi gempa, dan penduduknya pun sudah terbiasa dengan guncangan-guncangan kecil di tempat tinggalnya. Tetapi mengingat waktu terjadinya gempa, dan kedalaman pusat gempa yang dangkal, membuat mereka tidak dapat berbuat banyak.
Pasca-gempa, bantuan terus berdatangan ke Guatemala dari negara-negara sahabat. Para penyelamat memfokuskan diri untuk menyelamatkan para korban yang selamat, dengan mendirkan tenda-tenda darurat, dan posko-posko kesehatan. Sementara itu, selama berhari-hari pemerintah terus berupaya untuk memulihkan jalur komunikasi dan listrik di beberapa daerah yang terkena dampak paling parah.
ADVERTISEMENT
Sumber : Priyono, Yunisa dan Fajar Shodiq Kurniawan. 2010. Bencana-Bencana Terdahsyat Sepanjang Sejarah. Jakarta : Buku Kita
Foto : commons.wikimedia.org