Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Gempa Bumi Tabas 1978, Menghancurkan Kota Gurun Berusia Ratusan Tahun
16 Oktober 2018 16:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebuah bencana gempa bumi besar pernah menimpa salah satu kota tua di Iran, yaitu Tabas, pada 16 September 1978. Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu mengguncang Tabas selama 3 menit. Dapat dibayangkan bagaimana mengerikannya gempa itu, mengingat gempa biasa terjadi dalam rentang waktu antara 10-20 detik, walau ada pula yang lebih dari itu.
ADVERTISEMENT
Gempa destruktif tersebut telah mengakibatkan kerusakan yang sangat besar, dan korban jiwa yang sangat banyak. Hampir seluruh infrastruktur yang ada di kota hancur, dan seluruh bangunan telah rata dengan tanah. Korban jiwa dalam peristiwa itu sangat besar, karena masyarakat banyak yang sedang melakukan aktivitasnya.
Kota Tabas merupakan sebuah kota yang terletak di pusat Iran, sekitar 950 kilometer sebelah tenggara Teheran, tepatnya berada di Provinsi Yazd. Dulunya Tabas merupakan bagian dari Provinsi Khoresan.
Tabas termasuk kota padang pasir di Iran yang banyak ditumbuhi pohon jeruk. Kota tersebut telah berumur ratusan tahun, dan salah satu taman kota di sana, Baghe-golshan, berumur sekitar 300 tahun.

Foto: commons.wikimedia.org
Akibat gempa bumi itu, kerusakan di kota Tabas menjadi yang terparah. Hal itu terjadi karena Tabas berada di episentrum, atau titik pusat gempa. Kurang lebih ada 40 desa dalam radius 30 mil dari Tabas yang mengalami kerusakan sangat parah.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan jumlah korban tewas akibat gempa itu mencapai 26 ribu orang, dari total penduduk sebelum terjadinya gempa sebanyak 30 ribu orang. Maka tidak heran jika gempa itu menjadi bencana dengan korban jiwa terbesar dari populasi sebuah kota.
Dilaporkan pulau seluruh dokter di kota Tabas meninggal dunia, sehingga para korban terluka terpaksa dirawat oleh mereka yang selamat. Setelah gempa, seluruh aliran air dan listrik di Tabas terputus, begitu juga dengan saluran komunikasi.
Kota Tabas pun menjadi kota terisolasi yang cukup sulit menjangkau informasi bantuan dari luar kota. Bahkan sumber air terdekat di kota Ferdows harus ditempuh sekitar 3 jam perjalanan dari kota Tabas.

Setelah gempa terjadi, berbagai macam penyakit mulai bermunculan. Banyak korban tewas yang dikuburkan secara masal tidak dilakukan dengan baik, dan juga banyak mayat yang masih tertimpa reruntuhan sehingga menyebarkan penyakit di sana.
ADVERTISEMENT
Sebuah operasi penyelamatan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, bernama Operasi Eagle Claw, gagal dilakukan. Hal itu terjadi lantaran pesawat yang mencoba mendekati kota Tabas tiba-tiba mengalami kerusakan pada mesinnya, sehingga Amerika menarik mundur pasukannya.
Perlahan-lahan kota Tabas mulai dibangun kembali beberapa lama setelah gempa bumi itu terjadi. Pemerintah Iran mulai membangun banyak jalan baru, taman, gedung-gedung, dan fasilitas publik lainnya untuk menghidupkan kembali kota yang telah hancur tersebut.
Sumber: Priyono, Yunisa. 2010. Bencana-Bencana Terdahsyat Sepanjang Sejarah. Yogyakarta : Buku Kita