Konten dari Pengguna

Gladiator: Pertunjukan Rakyat Roma untuk Mencari Kesenangan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
31 Januari 2019 10:48 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gladiator Fight Foto: Flickr/Hans Splinter
zoom-in-whitePerbesar
Gladiator Fight Foto: Flickr/Hans Splinter
ADVERTISEMENT
Memasuki abad terakhir Sebelum Masehi hingga abad pertama Masehi, publik Romawi disuguhkan dengan pertarungan para gladiator di arena khusus milik kaisar. Pertarungan, yang oleh mereka disebut pertunjukan, itu disediakan untuk menjaga raykat Roma tetap mendapat kesenangan. Di arena, para gladiator yang bertanding hanya memiliki dua pilihan, yaitu hidup atau mati.
ADVERTISEMENT
Pertarungan gladiator yang telah menjadi sebuah olah raga itu diadakan di Colloseum, sebuah arena melingkar berkapasitas 50 ribu sampai 70 ribu orang. Tidak hanya bertarung dengan sesama petarung, para gladiator juga biasanya harus menghadapi hewan-hewan buas, seperi singa.
Para gladiator menggunakan berbagai cara untuk bertarung, sehingga tidak ada batasan tentang apa yang akan mereka pakai di arena. Walau mereka umumnya bertarung memakai pedang dan tameng dengan tambahan jala sebagai pengikat.
Pertaruangan seorang gladiator akan berhenti ketika salah seorang tidak dapat bertarung lagi. Sang pemenang kemudian meminta penilaian kaisar, sebagai sponsor pertandingan. Sang kaisar akan merespons dengan satu gerakan yang mewakili keinginan penonton: jempol ke atas berarti membiarkan yang kalah hidup, dan jempol ke bawah berarti membunuhnya.
Sejarah gladiator Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah gladiator Foto: commons.wikimedia.org
Walau para gladiator diambil dari kelas budak, bahkan penjahat, mereka menjadi sangat terkenal jika dapat meraih kemenangan di arena. Para gladiator itu akan mendapat kehidupan yang terhormat, terutama jika mereka disenangi oleh para bangsawan dan masyarakat yang melihatnya.
ADVERTISEMENT
Namun, kehidupan seorang gladiator begitu singkat dan brutal, bahkan ada beberapa pertandingan yang telah diatur sehingga kehidupan mereka semakin tidak menentu. Hal itulah yang kemudian menjadi alas pemberontakan para budak gladiator tahun 73-71 SM, yang dipimpin oleh Spartacus, seorang gladiator paling terkenal zaman itu.
Sebelum dibentuknya Republik, pertandingan gladiator diadakan oleh mereka yang ingin memiliki jabatan tinggi dalam politik. Sehingga gladiator saat itu dijadikan sebagai alat politik yang akan menarik perhatian masyarakat. Tetapi setelah berdirinya Republik, pertandingan sepenuhnya disponsori oleh kaisar.
Semakin besar pertandingan gladiator yang digelar, maka pujian dari masyarakat akan semakin besar, dan itu terus dilakukan untuk menjaga stabilitas pemerintahan di mata rakyat.
Salah satu pertunjukan gladiator yang diadakan dengan sangat megah adalah pertandingan untuk merayakan penaklukan atas Dacia pada 108 SM sampai 9 M. Pertandingan itu disponsori langsung oleh Kaisar Trajan, dan diselenggarakan selama 123 haru, melibatkan 11 ribu binatang dan 10 ribu pertandingan gladiator.
ADVERTISEMENT
Pertandingan gladiator yang begitu brutal dan kejam itu baru dihentikan setelah Romawi menjadikan Kristen sebagai agama resmi negara mereka. Sumber: Montefiore, Simon Sebag. 2012. Tokoh Kontroversial Dunia. Jakarta : Penerbit Erlangga