Graf Zeppelin, Kapal Udara Pertama Sebagai Pionir Penerbangan Sipil Antar-Benua

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
10 Juli 2020 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Graf Zeppelin saat mendarat di New Jersey pada 15 Oktober 1928. Foto: Dok. Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Graf Zeppelin saat mendarat di New Jersey pada 15 Oktober 1928. Foto: Dok. Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Teknologi kapal udara mulai dirintis oleh seorang mantan Jenderal Kekaisaran Jerman, Ferdinand von Graf Zeppelin, pada tahun 1890. Berbeda dengan pesawat terbang yang beredar saat ini, kapal udara saat itu berbentuk kerangka cerutu yang tertutup dan diisi sel-sel gas hidrogen.
ADVERTISEMENT
Awalnya percobaan kapal udara Zeppelin berujung kegagalan hingga Kaiser Wilhelm II mencibirnya sebagai penemuan "paling bodoh" saat itu. Namun, 16 tahun kemudian, LZ-3 menjadi kapal udara Zeppelin pertama yang sukses mengudara selama 24 jam pada 9 Oktober 1906.
Zeppelin pun mulai mendapat dukungan dana dari pemerintah kerajaan untuk mengembangkan kapal udaranya. Selama Perang Dunia I, Jerman tercatat menggunakan kapal udara Zeppelin untuk misi pengeboman di atas kota Paris dan London. Sebab saat itu pesawat Zeppelin dapat terbang lebih tinggi daripada pesawat yang tersedia.

Perintis Penerbangan Antar-Benua

Graf Zeppelin saat mendarat di Budapest, Hungaria, pada tahun 1931. Foto: Dok. Wikimedia Commons
Pada 1917, kapal udara Zeppelin mampu melakukan terbang hingga 100 jam nonstop. Hal ini membuat banyak orang saat itu percaya kapal udara besar bisa membuat jalan terbukanya penerbangan Trans Atlantik.
ADVERTISEMENT
Zeppelin meninggal dunia pada 8 Maret 1917, setelah itu perusahaanya yang melayani penerbangan sipil Deutsche-Luftschiffahrts AG (Delag) diambilalih Hugo Eckener, mekanik kepecayaannya.
Eckener memimpin penerbangan komersial pertama melintasi Atlantik dengan kapal udara LZ-127 yang dikenal sebagai "Graf Zeppelin pada 11 Oktober 1928. Rutenya dari Friedrichshafen, Jerman, dan mendarat di Lakehurst, New Jersey, Amerika Serikat pada 15 Oktober 1928--total penerbangan 111 jam, 44 menit.
Selama penerbangan, kapal membawa 40 anggota awak dan 20 penumpang, termasuk perwira angkatan laut Amerika Charles E. Rosendahl dan reporter surat kabar Hearst, Lady Grace Drummond-Hay--surat kabar Hearst mendanai penerbangan keliling dunia Graf Zeppelin pada 1929 dari penjualan perangko dan koran.
Graf Zeppelin di atas New York pada Oktober 1928. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Setahun berikutnya, Graf Zeppelin melakukan perjalanan keliling dunia sejauh 41.268 kilometer, dengan rute Lakehurst-Friedrichshafen-Tokyo-Los Angeles-Lakehurst-Friedrichshafen. Perjalanan dari Jerman dimulai menyeberangi Atlantik ke Lakehurst, New Jersey, pada 27 Juli 1929.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Delag juga membuka penerbangan komersial Graf Zeppelin pada 1934 rute Jerman ke Amerika Selatan; Brasil dan Argentina. Hingga 1936, Graf Zeppelin tercatat sudah melintasi Atlantik Selatan sebanyak 136 kali.

Alat Propaganda Nazi

Brefet Deutsche Zeppelin-Reederei GmbH (1935-1937), perusahaan milik Nazi yang mengoperasikan LZ-127 "Graf Zeppelin" dan LZ-129 "Hindenburg". Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Setelah Nazi menguasai Jerman pada wal 1933, Graf Zeppelin banyak digunakan sebagai alat propaganda politik-militer Adolf Hitler. Pesawat itu terbang di Berlin pada 1 Mei 1933 pada Tag de Nationalen Arbeit, perayaan Hari Buruh versi Nazi.
Di bulan yang sama, Zeppelin yang ditumpangi Menteri Propaganda Nazi, Joseph Goebbels, terbang ke Roma saat pertemuan dengan Menteri Perhubungan Udara fasis Italia, Italo Balbo.
Beberapa penerbangan juga dilakukan mengunakan LZ-129 Hindenburg, kapal udara pengembangan dari Graf Zeppelin, untuk menyebarkan selembaran dan pidato politik Nazi.
Hindenburg dengan bendera Nazi saat pendaratan pertama Lakehurst 9 Mei 1936. Foto: Dok. Wikimedia Commons.

Akhir Sang Zeppelin

Pada tanggal 6 Mei 1937, terjadi tragedi terbakarnya Hindenburg karena pompa hidrogen meledak saat mendarat di Lakehurst, New Jersey. Akibatnya pesawat itu hancur total dan menewaskan sekitar 36 orang.
ADVERTISEMENT
Pada hari yang sama Graf Zeppelin berada di atas Kepulauan Canary dalam penerbangan Brasil ke Jerman. Kapten Hans von Schiller tak memberitahu berita itu kepada para penumpangnya, dan memberi tahu mereka setelah kapal itu mendarat dengan selamat pada 8 Mei 1937 di Jerman.
Potret saat Hindenburg terbakar dan jatuh pada 6 Mei 1937. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Setelah penerbangan itu, Graf Zeppelin tidak pernah lagi membawa penumpang, kecuali pada pada satu penerbangan 18 Juni 1937, dari Friedrichshafen ke Frankfurt. Lalu ia dipamerkan dihanggarnya--semua hidrogennya dihilangkan.
Eckener sebenarnya sempat berusaha mengembalikan kepercayaan publik terhadap Zeppelin sebagai transportasi antarbenua, setelah menemukan opsi digantinya gas hidrogen dengan gas helium yang tidak mudah terbakar untuk mengangkat Zeppelin ke udara. Namun, saat itu pasokan gas helium masih dikontrol Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Presiden Roosevelt akhirnya tidak akan mengekspor helium ke Jerman karena kekhawatiran Zeppelin akan digunakan Nazi untuk misi Perang Dunia ke-2.
Sebuah iklan rute penerbangan sipil Graf Zeppelin ke Argentina dan Brasil, Amerika Selatan, pada 1934. Foto: Dok. Wikimedia Commons.
Atas perintah Komandan Lufwaffe--angkatan udara Nazi--Herman Goring pada Maret 1940, kapal udara Zeppelin dihentikan dari dinas militer dan dibongkar untuk radar dan pesawat Nazi.
Selama 9 tahun mengudara, Graf Zeppelin tercatat sudah melakukan 590 penerbangan sejauh 1,7 juta kilometer. Sementara jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 13.000 orang.
***
Referensi:
ADVERTISEMENT