'Guan Yu' Sang Dewa Kwan Kong, Sosok Patung Dewa Tertinggi di Asia Tenggara

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
17 April 2020 20:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Patung Dewa Kwan Kong di Tuban. Dok: Youtube/Kristina Yuli
zoom-in-whitePerbesar
Patung Dewa Kwan Kong di Tuban. Dok: Youtube/Kristina Yuli
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah patung yang sangat tinggi berdiri manis di sebuah kelenteng di daerah Tuban, Jawa Timur. Akan tetapi patung tersebut dikabarkan roboh pada Kamis, 16 April 2020. Patung tersebut merupakan Patung yang menyabet penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada tahun 2017 sebagai patung tertinggi se-Asia Tenggara. Patung tersebut merupakan patung dari Dewa Kwan Kong. Siapakah sebenarnya Dewa Kwan Kong yang menjadi sosok patung dewa tertinggi se-Asia Tenggara ini?
Patung Guan Yu di Royal Ontario. Dok: Wikimedia/Deinocheirus
Dewa Kwan Kong yang menjadi sosok pada patung tertinggi se-Asia Tenggara ini merupakan sosok yang bernama Guan Yu. Guan Yu yang merupakan penduduk asli dari kabupaten Hedong (sekarang lebih dikenal sebagai Kota Yuncheng), Propinsi Shanxi, Tiongkok ini merupakan panglima perang yang hidup pada masa 3 kerajaan (Sam Kok). Ia juga memiliki gelar Han Shou Ting Hou oleh Kaisar Han yang memiliki arti ‘Marquis dari Han Shou’.
ADVERTISEMENT
Guan Yu merupakan lambang dari sosok kesatria sejati. Ia selalu menepati janji serta sumpahnya, sehingga ia sangat dipuja akan kesetiaan serta kejujuran yang ia miliki. Selain itu, ia juga merupakan sosok yang dipuja sebagai Dewa Pelindung Perdagangan, Dewa Pelindung Kesusastraan, dan Dewa Pelindung Rakyat dari adanya malapetaka peperangan yang mengerikan.
Potret Guan Yu. Dok: Wikimedia
Guan Yu yang dijuluki sebagai Dewa Perang memiliki makna bahwa ia adalah Dewa yang dapat menghindarkan dari peperangan serta segala akibat dari perang yang membuat masyarakat menjadi sengsara. Hal tersebut sesuai dengan watak Gua Yu yang budiman. Menurut cerita pada novel San Guo karang dari Luo Guanzhong, sosok Gua Yu digambarkan sebagai sosok yang memiliki tubuh besar dengan jenggot panjang, serta berwarna merah kehitaman. Wajahnya yang berwarna merah tersebut sebab ia sempat membasuh mukanya dengan air dari sebuah sungai kecil di pegunungan saat ia melarikan diri di Dong Guan, Shanxi.
ADVERTISEMENT
Pelariannya tersebut disebabkan karena ia telah membunuh wedana jahat yang telah merampas anak perempuan satu-satunya dari orang tua yang saat itu sedang menangis sedih. Hal yang membuatnya sedih adalah, anak perempuan tersebut merupakan satu-satunya tempat ia menggantungkan hidupnya. Selain itu, anak perempuan itu akan dijadikan gundik oleh wedana tersebut. Hal tersebut membuat Guan Yu menjadi marah dan membunuh wedana jahat tersebut.
Dok: Wikimedia
Perubahan warna wajah merah yang terjadi pada Guan Yu itu menjadikan dirinya sosok yang tidak dikenali. Hal tersebut menjadikan dirinya dengan mudah menyelinap dari kejaran para petugas yang ditugaskan untuk menangkapnya.
Beberapa kisah lain tentang Guan Yu juga sering menjadi cerita di kalangan orang Tionghoa. Seperti kisah sumpah setianya di kebun buah persik, kisah Guan Yu yang terluka, serta kisah tentang kekalahan dan kematiannya. Selain itu, Kwan Kong memperoleh sebuah gelar kedewaan yang sejajar dengan Xuan Tian Shang Di. Ia disebut sebagai Guan Di atau Guan Di Ya yang memiliki arti Paduka Maha Raja Guan.
Patung Guan Yu di Xuchang, China. Dok: Wikimedia/Morio
ADVERTISEMENT
Sumber:
Laman Tionghoa.info