Konten dari Pengguna

Harriet Tubman, Pejuang Pembebasan Budak

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
3 April 2018 15:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Harriet Tubman (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Harriet Tubman (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Harriet Tubman adalah seorang pejuang pembebasan perbudakan, yang tekenal dengan keberaniannya memimpin para budak di Jalan Kereta Bawah Tanah. Ia dilahirkan sekitar tahun 1920, sebagai budak di pantai timur Maryland. Ia lahir dari pasangan Benjamin Ross dan Harriet Green, yang juga merupakan seorang budak pada sebuah keluarga kaya. Harriet Tubman telah dipekerjakan sejak masih berusia 5 tahun, mula-mula sebagai pelayan rumah tangga, kemudian beralih menjadi pekerja lapangan.
ADVERTISEMENT
Tahun 1844, saat masih menjadi seorang budak, ia menikah dengan John Tubman, seorang mantan budak. Pada 1849, majikan yang selama ini mengurus Harriet Tubman meninggal dunia, dan ada rumor yang mengatakan bahwa seluruh budaknya akan dijual ke luar negara bagian. Mendengar hal itu, Harriet Tubman bersama beberapa budak melarikan diri ke Philadelphia.
Setelah beberapa saat tinggal di sana, ia kembali melanjutkan pelariannya ke Saint Catharines, Ontario. Dalam pelariannya ke wilayah utara tersebut, ia menyadari bahwa dirinya telah memperoleh kemerdekaan dan rasa aman. Namun kesedihan kembali datang setelah ia tahu bahwa teman-temannya masih berada di Maryland dalam keadaan tidak aman.
Selama kurang lebih 10 tahun, Harriet Tubman melakukan perjalanan kembali ke wilayah selatan untuk memandu para budak yang mencari kebebasan. Terhitung, sudah lebih dari 19 kali ia membebaskan para budak melalui Jalur Kereta Api Bawah Tanah menuju tempat yang aman di wilayah Kanada. Selama melakukan tindakan berbahayanya itu, entah sudah berapa kali Harriet Tubman menghindari para penangkap budak dan pemburu hadiah yang ingin membunuhnya. Kepala Harriet Tubman pernah dihargai $40.000 oleh para majikan budak, sebuah angka yang sangat fantastis pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Pada 1857, Harriet Tubman telah berhasil menyelamatkan seluruh keluarganya yang berada di Maryland. Ia terkenal sebagai pribadi yang keras dan tegas. Ia bahkan membawa sepucuk senjata untuk mengancam para budak yang tidak ingin melarikan diri, sambil berkata “hidup di utara, atau mati di sini!”. Ia bersikeras bahwa jalan terbaik yang harus dipilih oleh para budak yang telah dibebaskannya adalah hidup dengan merdeka. Harriet Tubman berbicara di sejumlah pertemuan dan konverensi mengenai gerakan-gerakan penghapusan perbudakan yang harus mulai dilakukan. Ia berhasil membuat kagum para penganut gerakan penghapusan perbudakan.
Selama masa Perang Saudara, Harriet Tubman mendaftarkan diri untuk membantu merawat para prajurit yang terluka, dan membantu mendidik para budak yang baru saja dibebaskan. Ia pun mendapat tugas sebagai mata-mata bagi Pasukan Union. Ia sering ditugaskan untuk memasuki garis perbatasan Konfederasi guna mengumpulkan informasi dari para budak agar pasukan Union dapat dengan mudah melakukan pergerakannya.
ADVERTISEMENT
Setelah perang berakhir, Harriet Tubman bekerja keras demi kesejahteraan para budak yang telah dibebaskan. Ia mendirikan sekolah-sekolah bagi para mantan budak di Carolina Utara. Ia bekerja bersama organisasi-organisasi wanita kulit hitam, dan menjadi delegasi bagi konvensi pertama Federasi Nasional Para Wanita keturunan Afrika Amerika tahun 1896. Di tahun yang sama, Harriet Tubman membeli sebidang tanah seluas kurang lebih 10 hektar untuk mendirikan rumah bagi kaum Negro, diberi nama Rumah Harriet Tubman.
Untuk menghargai jasanya, pemerintah memberikan dana pensiun sebesar 20 dolar perbulan. Ia hidup dalam kemiskinan, namun telah menemukan kebahagiaannya di masa lalu. Harriet Tubman meninggal di usia 93 tahun setelah menderita Pneumonia.
Sumber : Felder, Deborah G. 2008. 100 Wanita Paling Berpengaruh Sepanjang Masa. Tanggerang : Karisma.
ADVERTISEMENT