Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Haymarket Riot: Tragedi Kelam di Balik Tercetusnya May Day
5 April 2021 16:41 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tragedi Haymarket terjadi pada 4 Mei 1886 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. merupakan tragedi penembakan buruh terbesar sepanjang sejarah, selain itu Haymarket merupakan cikal bakal adanya May Day.
ADVERTISEMENT
Buruh yang sudah bertahun-tahun ingin melawan para kapitalis yang terus mempekerjakan mereka tanpa memikirkan kelayakan hidup pekerjanya, membuat para buruh secara masif melakukan pengorganisiran para buruh diseantero Amerika Serikat. Hal ini mulai terlihat sejak April 1886, ratusan ribu buruh di AS bergabung dengan organisasi pekerja Knights of Labour, salah satu pusat pengorganisiran serikat-serikat pekerja AS yang cukup besar.
Menjelang 1 Mei, sudah ada 50.000 pekerja yang melakukan pemogokan kerja. Ditambah lagi 30.000 pekerja yang ikut bergabung dengan mereka setelahnya. Sontak peristiwa pemogokan dengan tuntutan 'Delapan Jam Sehari.’ Melumpuhkan aktivitas Industri di Chicago lumpuh.
Pada 1 Mei 1886 buruh yang melakukan aksi ke jalan sebanyak 350.000 orang buruh yang di bawahi oleh Federasi Buruh Amerika melakukan pemogokan di banyak tempat di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Jumlah masa yang membeludak dan tidak terkendali membuat pemerintah Amerika Serikat pada 3 Mei, mengutus sejumlah polisi untuk meredam pemogokan pekerja di pabrik McCormick. Polisi dengan membabi-buta menembaki pemogok yang berhamburan, pada saat kejadian ini terdapat empat orang tewas dan jauh lebih banyak lagi luka-luka.
Hal ini buruh lain menjadi marah dan emosi, sehingga menyebabkan Albert Parsons dan August Spies, yang juga merupakan anggota aktif Knights of Labour, menyerukan kepada kelas pekerja agar mempersenjatai diri dan berpartisipasi di dalam demonstrasi keesokan hari yaitu pada 4 Maret.
Hari itu tepat di bunderan lapangan Haymarket, para buruh kembali menggelar aksi tentunya dengan skala yang lebih besar dari sebelumnya, dalam aksi ini buruh selain menuntut ‘Delapan Jam’ juga sebagai aksi balasan kepada para polisi yang telah menjatuhkan korban tewas sesama buruh.
Karena cuaca buruk banyak partisipan aksi membubarkan diri dan kerumunan tersisa sekitar ratusan orang. Pada saat itulah, 180 polisi datang dan menyuruh pertemuan dibubarkan. Ketika pembicara terakhir hendak turun mimbar, menuruti peringatan polisi tersebut, sebuah bom meledak di barisan polisi. Satu orang terbunuh dan melukai 70 orang di antaranya. Polisi menyikapi ledakan bom tersebut dengan menembaki kerumunan pekerja yang berkumpul, sehingga 200 orang terluka, dan banyak yang tewas.
ADVERTISEMENT
Selang setelah peristiwa berdarah tersebut terjadi, delapan yang diduga sebagai orang yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut dituntut dengan tuduhan pembunuhan terencana. Mereka antara lain August Spies, Albert Parsons, Adolph Fischer, George Engel, Fielden, Michael Schwab, Louis Lingg dan Oscar Neebe.
Pada 11 November 1887, Albert Parsons, August Spies, Adolf Fischer, dan George Engel dihukum gantung. Sedang Louise Lingg menggantung dirinya di penjara.
Tragedi Haymarket yang dihiasi darah para buruh merupakan salah satu bentuk perlawanan tentang hak kesejahteraan buruh di bawah tekanan para kapitalis, meski peristiwa ini terjadi di Amerika Serikat, nyatanya karena tragedi ini kita mengenal May Day sebagai hari buruh Internasional sejak ditetapkan pada Kongres Internasional Kedua di Paris 1889.
ADVERTISEMENT
***
Referensi: