Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Henri Becquerel, Penemu Kristal Penyerap Cahaya
24 Februari 2019 15:47 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terlahir di keluarga ilmuwan ternama Perancis, Antoine Henri Becquerel menerima pendidikan yang cukup ketat sejak usianya masih sangat muda. Ia dipersiapkan oleh ayahnya untuk mengikuti jejak keluarganya menjadi seorang ahli di bidang sains.
ADVERTISEMENT
Becquerel belajar ilmu pengetahuan alam di Bridges and Highway School sejak 1874 sampai 1877. Setelah meraih gelar Ph.D. pada 1888, ia menjadi pengajar fisika di Ecole Polytechnique, dan pada 1892, Becquerel dipercaya sebagai ahli fisika riset di Museum of Natural History di Paris, jabatan yang telah dipegang secara turun-temurun sejak masa kakeknya.
Becquerel diketahui sebagai orang pertama yang mempelajari proses phosphorescence alami kristal, yaitu proses penyerapan energi oleh kristal, yang kemudian dipancarkan ulang dalam bentuk cahaya.
Menyusul ditemukannya sinar-X pada 1895, Becquerel pun mulai bereksperimen dengan kristal penyerap energi temuannya. Ia mencoba membuktikan bahwa kristal juga dapat menghasilkan sinar-X jika melalui proses yang tepat.
Percobaan pertamanya dilakukan dengan meletakan sebuah roll film di bawah kristal bersifat phosphorescent yang terkena paparan sinar matahari. Kristal yang digunakan oleh Becquerel adalah senyama potassium sulfat dengan uranium.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian memproses roll film tersebut, dan hasilnya tidak terlihat gambar apapun. Becquerel lalu mencoba melakukan eksperimen lain, yaitu dengan meletakkan sebuah uang logam di antara kristal dan roll film.
Hasilnya sungguh mengejutkan, di dalam roll film tersebut terlihat gambaran uang logam yang begitu jelas, yang mengindikasikan bahwa krsital temuannya mampu memancakan sinar-X.
Pada 1896, saat Becquerel akan melakukan percobaan lainnya, ia merasa kebingungan karena cuaca yang sangat buruk telah mengahalangi masuknya cahaya matahari. Karena cuaca tidak kunjung membaik, akhirnya Becquerel memutuskan untuk tetap melanjutkan eksperimennya.
Setelah selesai diproses, ia heran dengan hasil filmnya yang ternyata sangat berkabut, padahal tidak ada cahaya matahari yang masuk. Setelah ditelusuri, Becquerel menemukan bahwa sumber cahaya di ruang penelitiannya berasal dari “pitchblende”, sebuah biji uranium, yang ternyata menghasilkan radiasi untuk memproses roll film tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada tahun yang sama, Becquerel menerbitkan tujuh makalah mengenai radioaktif hasil ekseprimennya, termasuk makalah lengkap tentang uranium. Awalnya uranium merupakan unsur yang tidak begitu terkenal, hingga Becquerel menunjukkan bahwa unsur itu dapat menghasilkan radiasi, yang bahkan lebih baik dari sinar-X dan lebih kompleks.
Pada 1903, Becquerel dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang fisika, bersama-sama dengan Pierre dan Marie Curie, atas penemuan radioaktif spontan dan sifatnya.
Sumber : Tiner, John Hudson. 2005. 100 Ilmuwan yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma