news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hikayat Keraton Kacirebonan, Satu dari Tiga Istana Raja di Cirebon

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
17 Januari 2021 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kraton Kacirebonan. Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Kraton Kacirebonan. Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Di kota Cirebon ada 3 bangunan istana raja yaitu yang pertama adalah Kraton Kasepuhan yang dibangun sejak tahun 1430 M, istana kedua adalah Kraton Kanoman yang dibangun sejak tahun 1678 M oleh Sultan Anom I. Ketiga adalah Kraton Kacirebonan adalah bangunan istana termuda yang mulai dibangun sejak tahun 1800 M oleh Ratu Raja Resminingpuri yang merupakan permaisuri dari mendiang almarhum Sultan Kacirebonan I.
ADVERTISEMENT
Keraton awalnya sebagai tempat tinggal untuk membesarkan putranya Pangeran Raja Madenda Hidayat yang kelak menjadi Sultan Kacirebonan II. Kraton Kacirebonan terletak di Jalan Pulasaren no 49, Kecamatan Pekalipan, Cirebon dan mulai dibangun pada tahun 1800 dengan menggunakan uang pensiunan oleh Ratu Raja Resminingpuri.
Keraton Kacirebonan yang didirikan atas prakarsa Pangeran Muhamad Haerudhin, Putra Mahkota Sultan Kanoman ke IV dari Keraton Kanoman ini mengalami proses yang cukup panjang dan sejarah dibangunnya Keraton Kacirebonan memang tak lepas dari peperangan yang pernah berkecamuk di wilayah Cirebon. Pada tahun tahun 1670 M, Belanda mulai memasuki kedaulatan Keraton Kanoman yang dipimpin oleh Pangeran Haerudhin.
Sumber: Wikimedia Commons
Hal ini ditentang oleh putra mahkota kesultanan yang tak lain adalah Pangeran Muhamad Haerudhin sehingga peperangan melawan kolonial Belanda tidak terelakkan dan berlangsung setidaknya hampir sekitar 5 tahun. Namun, pada tahun 1696 M Pangeran Muhamad Haerudhin berhasil dikalahkan dan diasingkan di Benteng Victoria, Ambon, Maluku.
ADVERTISEMENT
Karena Pangeran Haerudin yang telah uzur dan tidak memiliki putra mahkota untuk diangkat menjadi Sultan Kanoman, Pemerintah Belanda memanfaatkan kondisi ini dan secara sepihak mengangkat Pangeran Imamudin yang pro kolonial sebagai Sultan Kanoman yang ke-V. Namun pengukuhan yang tidak didukung rakyat Cirebon ini membuat peperangan semakin merajalela dan menyebar hingga ke daerah luar Cirebon.
Pihak Belanda disesak untuk memulangkan Pangeran Muhamad Haerudin guna meredakan amarah rakyat. Namun karena Keraton Kanoman yang telah memilih Pangeran Imamudin sebagai pemangku tahta, akhirnya membuat Pangeran Muhamad Haerudhin mendirikan Kesultanan Kacirebonan dengan gelar Sultan Carbon Amirul Mukminin pada tahun 1808.
Sumber: Wikimedia Commons
Terdapat banyak peninggalan yang dapat dilihat di dalam keraton ini, seperti perabotan meja dan kursi terbuat dari kayu yang hingga kini masih asli. Di dindingnya terpajang foto-foto dari kesultanan Cirebon dari dulu hingga sekarang. Di dalam pendopo terdapat berbagai macam peninggalan yang tersimpan rapi dalam etalase, diantaranya ada keris, pedang, buku, beberapa guci pemberian negara tetangga, uang kuno atau uang bolong, gamelan, hingga koleksi baju pengantin.
ADVERTISEMENT
sumber: kemdikbud.go.id, cirebonkota.go.id