Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Hong Kong, Eks Jajahan Inggris Paling Berkembang di Asia
26 Oktober 2018 19:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hong Kong merupakan sebuah kota pelabuhan China yang berkembang pesat menjadi salah satu wilayah administratif dengan perekonomian paling kuat di dunia. Kota industri itu pernah disewakan kepada Kerajaan Inggris sebagai daerah koloni dalam jangka waktu 99 tahun, terhitung sejak tahun 1898 dan berakhir tahun 1997.
ADVERTISEMENT
Di bawah pemerintahan Inggris, Hong Kong berkembang menjadi salah satu pusat keuangan terpenting dan terbesar di Asia. Selain itu juga Hong Kong dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan dunia berkat pelabuhan-pelabuhan yang ada di sana.
Wilayah Hong Kong mencakup area seluas 1.071 kilometer persegi, termasuk daratan pada pulau utamanya, dan 234 pulau-pulau kecil lainnya, serta bagian selatan Semenanjung Kowloon, dan pantai selatan daratan utama China, di sebelah timur Muara sungai Mutiara.
Berdasarkan penemuan fragmen-fragmen keramik, perhiasan, potongan tembaga, dan barang pecah belah lainnya, diketahui bahwa masyarakat pertama yang menghuni Hong Kong berasal dari abad ke-2 SM. Kemudian sekitar tahun 100 SM, orang-orang Kanton mulai membangun pemukimannya di sana.
Orang-orang Hakka dan Hokio diperkirakan mulai bermukim di Hong Kong pada pertengahan abad ke-17, ketika terjadi konflik terakhir antara Dinasti Ming dengan Dinasti Ch’ing.
ADVERTISEMENT
Pada 1821, Inggris mulai mendirikan pos-pos militernya di beberapa desa nelayan kecil di pulau-pulau Hong Kong. Pelabuhan Hong Kong mulai dimasuki oleh kapal-kapal pembawa candu dari India, yang dikendalikan oleh Inggris. Hong Kong menjadi salah satu tempat teraman di China untuk transaksi candu, karena besarnya pengaruh pasukan Inggris di sana.
Kekalahan pemerintah China pada Perang Candu Pertama membuat mereka harus menyerahkan Pulau Hong Kong kepada Inggris, sesuai dengan isi Perjanjian Nanking. Saat kembali menelan kekalahan pada Perang Candu Kedua, pemerintah China harus menandatangani Konvensi 1898, di mana mereka harus menyewakan 235 pulau kecil Hong Kong, ditambah New Territories kepada Inggris selama 99 tahun.
Inggris lalu menunjuk seorang perwakilannya untuk menjadi gubernur yang mengelola pemerintahan di Hong Kong. Selama masa pendudukan ini, Hong Kong berubah menjadi daerah perdagangan yang kuat di Asia, terutama untuk industri tekstil yang sangat terkenal di dunia.
ADVERTISEMENT
Pasar utama Hong Kong untuk tekstilnya adalah Amerika, dan beberapa negara di Eropa. Bersamaan dengan peningkatan ekonominya, penduduk Hong Kong pun meningkat dengan sangat cepat, mulai dari 5000 jiwa pada 1842, menjadi 5,8 juta jiwa di tahun 1990.
Hong Kong menjadi daerah dengan perpaduan kebudayaan Timur dan Barat yang sangat baik. Festival Perahu Naga, Festival Pertengahan Musim Gugur, dan Tahun Baru China, digabungkan dengan Natal dan Tahun Baru yang umumnya dirayakan oleh orang-orang Barat. Hong Kong juga mendukung perkembangan industri hiburan yang berbeda dengan daratan utama China, sehingga kebudayaan masyarakat Hong Kong berkembang pada jalur yang lebih beragam.
Sumber: Beckner, Chrisanne. tt. 100 Kota Besar Bersejarah di Dunia. Jakarta: Intimedia & Ladang Pustaka
ADVERTISEMENT
Foto: commons.wikimedia.org
