Konten dari Pengguna

INDOMIE Sebagai Media Diplomasi Bangsa Indonesia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
7 Januari 2018 20:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai macam cara bisa dilakukan oleh sebuah negara ketika akan menjalin sebuah hubungan dengan negara lain, baik hubungan dalam dunia perpolitikan ataupun dalam rangka pengenalan kebudayaan negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Pengenalan sebuah negara melalui kebudayaan dapat dilakukan melalui berbagai macam hal, mulai dari pengenalan adat istiadat, kesenian, hingga kuliner khas negara tersebut. Dewasa ini makanan khas Indonesia dapat dinikmati melalui produk-produk yang diciptakan melalui kemasan instan, salah satunya adalah produk Indomie. Produk mie instan ini menghadirkan sebuah inovasi makanan instan yang dibalut dengan citarasa kuliner khas Indonesia. Beberapa rasa yang menampilkan kuliner khas Indonesia, diantaranya adalah Indomie Rendang, Soto Bandung, Empal Gentong, dan masih banyak lagi.
Selain memperkenalkan makanan khas Indonesia, Indomie pun memperkenalkan makanan khas negara lain ke Indonesia melalui produk mie instan. Diantaranya adalah rasa Tom Yam yang menjadi makanan khas negara Thailand, kemudian rasa Bulgogi yang menjadi makanan khas negara Singapura. Hal tersebut memperlihatkan adanya pertukaran kebudayaan melalui kuliner. Warga Indonesia yang belum pernah mencicipi rasa makanan negara lain, seperti Bulgogi dan TomYam, akan dapat menikmatinya, walaupun melalui produk mie instan. Akan tetapi hal tersebut sudah cukup menjelaskan bagaimana produk Indonesia dapat menjadi jembatan untuk mempererat diplomasi antara Indonesia dengan Dunia.
ADVERTISEMENT
Di beberapa negara di Dunia, Indomie sudah menjadi salah satu produk makanan instan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusalam, menjadi konsumen terbesar produk Indomie di Asia Tenggara. Di beberapa negara di Asia Tenggara, Indomie sudah membangun pabriknya sendiri, untuk mempermudah proses distribusi dengan negara tersebut. Tidak hanya di Asia Tenggara, Indomie tercatat sebagai makanan instan yang laris di beberapa kawasan di Dunia, seperti di Eropa, Amerika, Afrika, dan Timur Tengah. Di Eropa dan Amerika sendiri, produk Indomie menjadi mie instan favorit masyarakat disana, karena struktur mie nya yang kenyal dan sesuai dengan selera mereka. Selain itu juga rasa dari Indomie menjadi alasan utama banyaknya warga Eropa dan Amerika. Dengan memperkenalkan rasa asli kuliner Indonesia, membuat keunikan rasa Indomie semakin beragam dan membuat penasaran, mungkin hal itulah yang membuat banyak masyarakat yang mengkonsumsinya. Di Mesir, produk Indomie banyak dikenal oleh masyarakat di sana, berkat mahsiswa Indonesia yang sedang belajar di Mesir. Mereka banyak mempromosikan Indomie sebagai kuliner khas Indonesia dengan rasa asli Indonesia, sehingga masyarakat Mesir cepat mengenal produk Indomie.
ADVERTISEMENT
Tidak heran jika produk mie instan ini menjadi produk yang sangat laris di pasaran, baik itu pasar dalam negeri maupun luar negeri. Di dalam negeri sendiri produk mie instan yang menampilkan banyak rasa sudah sangat banyak, tetapi Indomie tetap menjadi produk yang banyak di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hal itu dikarenakan banyaknya perubahan inovasi rasa dan keberagaman dari rasa itu sendiri. Di luar negeri, produk Indomie menjadi buruan masyarakat yang ingin mencoba kuliner khas Indonesia
Sumber : Gabriella, Clarisa. 2013. Peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia dalam Pencapaian Kepentingan Nasionalnya. Skripsi. Makassar : Universitas Hasannudin.
Hasanuddin, W.S. 2007. Ensiklopedi Sastra Indonesia : Jilid 1. Bandung : Titian Ilmu.
Kridalaksana, Harimukti. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta : Balai Pustaka.
ADVERTISEMENT
Soelhi, Muhammad. 2011. DIPLOMASI: Praktek Komunikasi Internasional. Bandung. Sembiosa Rekatama Media.
Sukawarsin. 2008. Diplomasi antara Teori dan Praktek. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Foto : allafrica.com