Konten dari Pengguna

Istana 'Merah' Alhambra, Kejayaan Islam di Andalusia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
20 September 2018 16:48 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alhambra berasal dari bahasa Arab, 'hamra', bentuk jamak dari kata 'ahmar', yang berarti 'merah'. Penamaan Alhambra merujuk pada bangunan istana yang dihiasi oleh ornamen-ornamen berwarna merah, mulai dari ubin, tembok, hingga hiasan dindingnya didominasi oleh warna merah bernuansa Islam.
ADVERTISEMENT
Ada pula pendapat mengenai penamaan Alhambra yang diambil dari nama seorang pendirinya, yakni Al-Ahmar.
Bangunan Alhambra yang bernilai seni tinggi itu memperlihatkan peradaban tinggi orang-orang Islam di masa lalu. Istana Alhambra berada di bukit La Sabica dan menjadi bukti kejayaan Islam di Granada, Spanyol.
Istana Alhambra didirikan oleh Kesultanan Bani Ahmar, atau dikenal juga sebagai bangsa Moor yang berasal dari daerah Afrika Utara. Bani Ahmar menjadi kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia. Kerajaan yang berkuasa antara tahun 1232-1492 itu didirikan oleh Sultan Muhammad bin Al-Ahmar, yang masih keturunan dari Sa’id bin Ubaidah, sahabat Rasulullah SAW yang berasal dari suku Khazaj di Madinah.
Istana Alhambra dibangun sekitar tahun 1238 dan 1358. Pembangunan istana itu selalu diteruskan oleh setiap sultan dari Bani Ahmar yang berkuasa, sehingga bentuk bangunan istana pun banyak disesuaikan dengan kondisi saat setiap sultan memimpin, walaupun fondasi utamanya tetap merujuk pada bangunan saat pertama dibangun.
ADVERTISEMENT
Bangunan Istana Alhambra dikelilingi oleh benteng dengan plesteran kemerah-merahan. Bagian dalam dan luar istana banyak dihiasi seni kaligrafi dengan ukiran yang khas bangsa Arab, yang sulit ditemukan pada hiasan di bangunan lain.
Saat pasukan Kristen memperoleh kemenangan atas orang-orang Islam di Spanyol, Istana Alhambra pun berhasil dikuasai. Orang-orang Islam dipaksa keluar dari wilayah Spanyol, bersama dengan orang-orang Yahudi yang berada di sana.
Istana Alhambra yang dikuasai oleh orang-orang Kristen fungsinya tetap dipertahankan menjadi istana, tetapi dengan gaya dan corak agama yang berbeda.
Sumber: Wijayanti, Daru. 2013. Menjelajah Keajaiban Dunia dalam 365 Hari. Yogyakarta: Indoliterasi
Foto: commons.wikimedia.org