Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Jejak Sejarah Pecinan di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta
31 Maret 2021 16:53 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Jakarta sedari dulu tumbuh berkembang bersama masyarakat multikultur dari beragam etnis. Salah satu di antaranya adalah etnis Tionghoa. Kawasan di Jakarta yang terkenal akan wilayah hunian etnis Tionghoa atau Pecinan adalah di daerah Petak Sembilan di Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Pecinan Petak Sembilan terletak di sepanjang jalan Kemenangan III nomor 13, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat. Memasuki Pecinan Petak Sembilan, terdapat banyak pernak-pernik hiasan khas Tiongkok seperti banyak lampion merah yang terbentang di sepanjang jalan. Sedangkan di kanan kirinya, ada banyak sekali bangunan yang menyediakan berbagai rupa peralatan ibadah umat Buddha dan Konghucu.
Di komplek Pecinan Petak Sembilan, terdapat tiga vihara, salah satunya adalah Vihara Dharma Bhakti yang merupakan vihara tertua di Jakarta. Klenteng ini dibangun pada tahun 1650 oleh seorang Letnan Tionghoa bernama Kwee Hoen. Pada masa itu, klenteng ini dinamakan Kwan Im Teng.
Konon, klenteng ini pernah terbakar dalam peristiwa pembantaian etnis Tionghoa pada tahun 1740. Klenteng dipugar kembali pada tahun 1755 oleh Kapitein Oei Tjhie dan diberi nama Kim Tek Le. Pada tahun 1965, nama Kim Tek Le kemudian diubah menjadi Vihara Dharma Bhakti yang berarti Kelenteng Keutamaan Emas oleh Dewan Wihara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Peristiwa terbakarnya klenteng kembali terjadi pada tanggal 2 Maret 2015. Sumber penyebabnya diduga berasal dari lilin dan dupa yang berada di dalam Vihara Dharma Bhakti, lalu merembet ke rumah penduduk. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut meskipun kerugian materialnya diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Bangunan utama dan patung-patung dewa ikut hangus terbakar, kecuali patung Dewi Kwan Im yang berhasil diselamatkan. Kini, kegiatan di Vihara Dharma Bhakti sudah berjalan seperti semula, meski masih ada beberapa bagian bangunan sedang dalam proses renovasi.
Di komplek Pecinan Petak Sembilan juga terdapat pasar tradisional. Meski berupa pasar tradisional, di pasar Pecinan Petak Sembilan Anda akan menemukan beragam bahan masakan yang tidak dijual di pasar-pasar tradisional lain, seperti katak, beragam jenis jamur, rempah, akar-akaran, bahan jamu Cina, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id