Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Johannes Kepler dan Hukum Pergerakan Planet
2 Mei 2018 14:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Johannes Kepler dilahirkan pada 1571 di kota Weil der Stadt, Jerman. Ia tumbuh di saat para ilmuwan melakukan perdebatan besar akibat dari terbitnya buku De Revolutionibus Orbium Coelestium, karya Copernicus, yang menampilkan teori heliosentris.
ADVERTISEMENT
Johannes Kepler belajar di Universitas Tubingen dan meraih gelarnya pada 1588. Ketika belajar di sana, ia mempelajari secara mendalam hipotesis heliosentris Copernicus dan segera mempercayainya.
Setelah meninggalkan Universitas Tubingen, Johannes Kepler diangkat menjadi profesor di sebuah akademi di Graz. Di sana ia menerbitkan buku astronomi pertamanya pada 1596. Dalam bukunya itu ia menulis sebuah teori yang ternyata oleh sebagian ilmuwan dianggap keliru.
Namun, walau demikian, hasil karya Johannes Kepler itu membuktikan kemampuan matematisnya. Ketika banyak ahli yang menolak teorinya, seorang astronom terkenal, Tycho Brahe terkesan dengan tulisannya itu dan mengundang Johannes Kepler untuk menjadi asisten di observatoriumnya di dekat Praha. Johannes Kepler bergabung dengan Tycho Brahe pada Januari 1600, tetapi tahun berikutnya Tycho Brahe justru meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Johannes Kepler yang cukup pandai dalam melakukan penelitian mulai dilirik oleh penguasa Roma, Rudolph II. Ia lantas ditunjuk untuk menggantikan Tycho Brahe sebagai ahli matematika kerajaan, hampir selama sisa hidupnya. Johannes Kepler mendapat banyak catatan hasil observasi Tycho mengenai planet-planet yang telah ditelitinya selama bertahun-tahun.
Tycho Brahe merupakan astronom hebat yang melakukan penelitian langit sebelum ditemukannya teleskop. Johannes Kepler percaya bahwa hasil observasi Tycho jika dianalisa secara matematis akan menghasilkan teori gerakan planet dengan benar. Namun ia cukup kecewa setelah mengetahui bahwa teori Tycho, ataupun teori astronom klasik lainnya, hanya menggambarkan orbit planet berbentuk bulat. Padahal faktanya orbit planet tidak bulat, melainkan berbentuk sedikit elips.
Setelah melakukan serangkaian penelitian dan perhitungan dari hipotesa-hipotesa astronom klasik, Johannes Kepler berhasil membuat dua hukum mengenai pergerakan planet. Ia menuliskan teorinya itu ke dalam buku Astronomia Nova, yang diterbitkan pada 1609.
ADVERTISEMENT
Hukum pertama mengatakan bahwa setiap planet berputar mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips. Hukum kedua mengatakan bahwa planet bergerak lebih cepat ketika berada dekat dengan matahari, sehingga setiap planet memiliki kecepatan perputaran yang berbeda.
Johannes Kepler kemudian mengeluarkan hukum ketiganya 10 tahun kemudian, berbunyi: semakin jauh jarak planet dari matahari makan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan revolusi.
Hukum Kepler yang memberikan gambaran lengkap mengenai pergerakan planet, memecahkan masalah mendasar astronomi yang selama ini menjadi perdebatan banyak pihak. Disebut-sebut hukum Kepler dapat memecahkan permasalahan melampaui Copernicus dan Galileo.
Walau penjelasan mengenai alasan planet-planet bergerak dalam orbit seperti itu baru dijelaskan oleh Isaac Newton, tetapi Johannes Kepler adalah jalan bagi seluruh teori para ilmuwan langit setelahnya.
ADVERTISEMENT
Sumber: Hart, Michael H. 2016. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia. Jakarta: Noura